Rembang, Tribuncakranews.com – Kasus pembongkaran kios di area Pasujudan Sunan Bonang, Kabupaten Rembang, semakin memanas pada Jumat (7/11/2025). Insiden tersebut tidak hanya mengakibatkan runtuhnya bangunan kios yang dibangun menggunakan anggaran daerah, tetapi juga berdampak pada aset milik PLN yang ikut dirusak.
Bangunan kios yang dihancurkan oleh pihak Yayasan Sunan Bonang itu disebut hanya berbekal Surat Peringatan (SP) 1. Ironisnya, selain merobohkan bangunan, pihak yayasan juga memutus aliran listrik tanpa koordinasi dengan PLN maupun pemilik kios.
Padahal, listrik yang diputus oleh oknum tersebut merupakan sambungan pribadi milik almarhum ibu dari Mbak Fifi, selaku pemilik kios. Setelah melaporkan kejadian ini ke PLN Rembang, pihak PLN memastikan bahwa meteran listrik masih aktif dan tidak pernah ada pemutusan resmi.
Ketika dikonfirmasi di Kantor PLN Rembang di Jalan Pemuda KM 2,4 Ngotet, staf bernama Aza menjelaskan bahwa manajer PLN sedang berada di luar kota. Melalui pesan WhatsApp, Manajer PLN Rembang, Jati Kuncahyo, menyampaikan bahwa akan menindaklanjuti laporan tersebut setelah kembali ke kantor.
Dalam pertemuan lanjutan, Aza menegaskan bahwa PLN tidak pernah menerima surat atau permintaan resmi terkait pemutusan listrik di lokasi wisata Pasujudan Sunan Bonang. Ia bahkan mengaku bingung atas adanya pemutusan tersebut.
“Kami tidak pernah menerima surat apapun mengenai pemutusan di lokasi itu. Untuk tindak lanjut, nanti akan kami laporkan kepada pimpinan setelah beliau kembali,” ujar Aza.
Aza juga memerintahkan agar meteran listrik yang telah dicabut dan diletakkan di etalase segera diamankan. Selain itu, pihaknya akan memeriksa jalur listrik yang telah diputus oleh oknum pengurus yayasan.
Peristiwa pembongkaran yang diduga ilegal ini menimbulkan kerugian bagi pemilik kios. Mereka berharap pihak PLN, pemerintah daerah, serta aparat penegak hukum dapat bertindak tegas terhadap pelaku perusakan aset negara tersebut.
Kasus ini diperkirakan akan terus bergulir dan berpotensi menjadi polemik baru di lingkungan wisata religi Sunan Bonang. Hingga berita ini diturunkan, pihak redaksi belum berhasil mendapatkan pernyataan resmi dari Manajer PLN Rembang.
(Tim Redaksi)


