Semarang, Tribuncakranews.com // Senin, 4 Agustus 2025 – Dalam upaya serius memutus mata rantai penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di wilayah Jawa Tengah, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) menggelar Operasi Yustisi Deteksi Dini di sejumlah tempat hiburan malam di Kota Semarang pada Sabtu hingga Minggu dini hari, 3–4 Agustus 2025. Operasi ini merupakan bentuk komitmen kuat BNNP Jateng dalam menjaga ruang publik tetap bersih dari narkoba, khususnya menjelang akhir pekan yang rawan penyalahgunaan zat adiktif.
Operasi dilaksanakan oleh gabungan tim dari Bidang Pemberantasan dan Intelijen serta Bidang Rehabilitasi BNNP Jateng. Kegiatan berlangsung mulai pukul 23.00 WIB hingga selesai, menyasar tiga lokasi hiburan malam di Kota Semarang, yaitu Triple D, D’Best dan Baby Face Club & Karaoke
Dalam pelaksanaan operasi tersebut, sebanyak 35 orang yang terdiri dari pengunjung dan pegawai tempat hiburan malam menjalani tes urine deteksi dini. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruhnya dinyatakan negatif dari indikasi penggunaan narkotika. Kegiatan berjalan dengan tertib dan kondusif, tanpa adanya hambatan berarti dari pihak manapun.
Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum, yang dihubungi secara terpisah menyampaikan bahwa operasi ini merupakan langkah nyata BNNP Jateng dalam memperkuat program pencegahan berbasis deteksi dini di ruang-ruang potensial penyalahgunaan narkoba.
“Deteksi dini adalah bagian penting dari strategi pencegahan. Tidak hanya untuk menindak, tetapi untuk mencegah lebih awal. Kami ingin ruang publik, khususnya tempat hiburan malam, menjadi lingkungan yang aman, sehat, dan bebas narkoba. Ini bukan sekadar operasi, tapi bentuk nyata negara hadir di tengah masyarakat,” ujar Jenderal Agus Rohmat.
Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya mewujudkan Jateng Bersinar (Bersih dari Narkoba). “Operasi yustisi deteksi dini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan strategi nyata untuk menciptakan efek jera dan mempersempit ruang gerak peredaran narkotika, khususnya di titik-titik yang berpotensi menjadi tempat transaksi maupun penggunaan narkoba.,”tegasnya.
Sedangkan Kombes Pol. Henry Julius Pardomuan, S.I.K, Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNN Provinsi Jawa Tengah yang memimpin operasi tersebut menjelaskan bahwa operasi ini tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi, tetapi juga memberikan efek psikologis dan sosial agar pelaku industri hiburan turut aktif mencegah peredaran narkotika.
“Dengan kehadiran BNN di titik-titik rawan, kita mendorong kesadaran kolektif bahwa pengawasan tidak hanya dilakukan pada pengedar, tetapi juga pada lingkungan-lingkungan yang berpotensi menjadi ruang edar. Kami berharap manajemen tempat hiburan bisa lebih proaktif menjadikan tempat mereka bebas narkoba,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan pemilik usaha hiburan sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan rekreasi yang aman dan sehat. “Kami selalu mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pengelola tempat hiburan, komunitas, dan aparat pemerintah daerah untuk turut aktif dalam menciptakan sistem pencegahan dini yang berkelanjutan dan berkesinambungan,”ajaknya.
Salah satu pengunjung tempat hiburan malam yang turut menjalani tes urine, Firza Rizky Saputra, mengaku terkejut namun mendukung kegiatan tersebut. “Awalnya saya kaget, tapi ternyata semua dijalankan dengan sangat profesional dan ramah. Saya justru merasa lebih aman karena tahu tempat ini diawasi dan diperiksa secara rutin. Ini penting supaya tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Firza, pengunjung asal Surakarta yang sedang berlibur di Kota Semarang.
Operasi yustisi deteksi dini ini merupakan bagian dari strategi terpadu BNNP Jawa Tengah dalam membangun lingkungan yang bersih, sehat, dan aman dari narkoba. Melalui kolaborasi antara bidang pemberantasan, rehabilitasi, dan intelijen, BNNP Jateng tidak hanya fokus pada aspek penindakan, tetapi juga aspek pencegahan dan pemulihan.
Keberhasilan operasi ini, dengan hasil negatif dari seluruh sampel tes, menjadi bukti bahwa deteksi dini bisa menjadi mekanisme pencegahan yang efektif. Sinergi antara aparat, pelaku usaha, dan masyarakat akan terus diperkuat demi mewujudkan Jawa Tengah Bersinar, Bersih Dari Narkoba.
Khanza Haryati