Tumpas Narkoba dari Hulu ke Hilir! Jenderal Agus Rohmat Tegaskan Langkah Komprehensif BNNP Jateng di TVKU UDINUS

Semarang, Tribuncakranews.com // Senin, 4 Agustus 2025 – Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) kembali menunjukkan langkah nyata dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba melalui kehadirannya dalam acara SPECIAL TALK SHOW bertema “Strategi BNN Memutus Mata Rantai Narkoba dari Hulu ke Hilir” yang disiarkan langsung oleh TVKU Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS). Talk show ini merupakan bagian dari upaya edukasi publik yang komprehensif, mengedepankan sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, media, dan masyarakat.

Talk show ini menjadi forum reflektif dan inspiratif yang membedah pendekatan strategis BNN dari aspek pencegahan, rehabilitasi, hingga penegakan hukum, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang Bersinar—Bersih dari Narkoba.

Dalam sesi pembuka, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum, Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa tantangan penyalahgunaan narkoba semakin kompleks dan memerlukan strategi lintas sektor yang adaptif dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya penanganan dari hulu ke hilir, dimulai dari pencegahan di lingkungan keluarga dan pendidikan, diikuti dengan rehabilitasi bagi pengguna, dan diakhiri dengan penindakan tegas terhadap pelaku jaringan pengedar.

“Kami tidak bisa hanya menunggu kejahatan terjadi lalu menindak. Strategi kami adalah hadir lebih awal, menyentuh masyarakat melalui edukasi, memperkuat ketahanan keluarga, dan memberikan akses rehabilitasi. Ketika keluarga kuat, komunitas sehat, maka pasar narkoba akan kehilangan penggunanya. Inilah cara kami menumpas dari akar.”tegasnya.

Lebih lanjut, beliau juga menambahkan bahwa BNN saat ini terus melakukan digitalisasi program pencegahan untuk menjangkau generasi muda yang aktif di ruang digital. Melalui konten edukatif dan kampanye kreatif di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, BNN berupaya hadir sebagai sumber informasi yang relevan dan menarik. “Kita harus masuk ke ruang digital, karena di sanalah anak muda berada. Kampanye anti-narkoba tidak bisa lagi mengandalkan cara lama. Harus adaptif, komunikatif, dan berkolaborasi dengan komunitas dan kreator muda,” ujarnya.

Selaku pendiri TVKU UDINUS, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. menyampaikan komitmennya untuk menjadikan UDINUS sebagai mitra strategis BNN dalam menciptakan masyarakat sadar narkoba. Baginya, kampus bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga ruang publik yang harus aktif menyuarakan nilai-nilai kebajikan dan kesehatan masyarakat.

“TVKU bukan sekadar media siar, tapi juga alat transformasi sosial. Kami menyadari bahwa kampus punya tanggung jawab moral untuk tidak hanya mencetak intelektual, tetapi juga manusia yang peduli. Hari ini kita berkolaborasi bukan hanya untuk mengedukasi, tetapi juga menegaskan bahwa gerakan anti-narkoba harus menjadi bagian dari budaya kampus.”terangnya.

Beliau juga menegaskan bahwa UDINUS siap mendukung produksi konten edukatif bertema anti-narkoba, serta mendorong integrasi literasi narkoba sebagai bagian dari muatan pembelajaran di berbagai program studi. “Upaya memutus mata rantai narkoba dari hulu ke hilir tidak akan berhasil jika dilakukan secara terpisah. Diperlukan sinergi yang kuat antara BNN dan lingkungan pendidikan agar pesan-pesan pencegahan dapat tersampaikan secara konsisten dan efektif,” ujarnya.

Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Jawa Tengah, Jamaluddin Ma’ruf, S.Farm., Apt., menyoroti pentingnya transformasi strategi kampanye anti-narkoba melalui pendekatan komunikasi digital yang lebih kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman. Ia menekankan bahwa penyampaian pesan harus disesuaikan dengan pola konsumsi media generasi muda saat ini. “Kami terus mendorong mahasiswa dan komunitas digital untuk terlibat aktif dalam gerakan edukatif ini, baik melalui pembuatan konten, penguatan komunitas, maupun advokasi di ruang-ruang publik,” harapnya.

Jamal juga menambahkan bahwa talk show ini bukan hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga momentum kolaboratif antara lembaga negara, dunia pendidikan, media kampus, dan masyarakat. “Upaya memutus mata rantai narkoba dari hulu ke hilir tidak akan berhasil jika berjalan sendiri-sendiri. Diperlukan sinergi yang saling menguatkan antara pendekatan struktural dan kultural, antara edukasi dan penegakan hukum, antara narasi dan aksi,”ujarnya.

Dalam konteks ini, media seperti TVKU memiliki peran vital sebagai jembatan penyampai pesan yang mencerahkan. Kampus seperti UDINUS menjadi ruang pembibitan nilai, tempat generasi muda ditempa dengan wawasan dan kepekaan sosial. Sementara itu, BNNP Jateng terus memperkuat jaringan kerja sama dengan stakeholder, termasuk keluarga, sekolah, tokoh agama, komunitas kreatif, dan pelaku industri digital.

Penanggulangan narkoba bukan hanya program kerja, tapi sebuah misi kebangsaan yang menyangkut masa depan generasi. Dan melalui kegiatan seperti ini, harapan untuk menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, dan bebas narkoba semakin nyata. Karena hanya dengan kerja bersama, saling mendukung, dan bergerak serempak, kita bisa mewujudkan Indonesia Bersinar : Bersih Dari Narkoba dari Hulu ke Hilir.

Khanza Haryati

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama