Tribuncakranewa.com | Memasuki hari ketiga, operasi pencarian korban longsor di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, menghadapi tantangan besar. Hingga Selasa (18/11/2025) pagi, pergerakan tanah di beberapa titik masih terpantau aktif sehingga 219 personel yang terlibat tim SAR gabungan harus bekerja dengan tingkat kewaspadaan tinggi.
Saat memimpin apel persiapan operasi pencarian yang digelar di Dukuh Situkung, Pandanarum Kab. Banjarnegara pada pukul 07.00 WIB, Kapolres Banjarnegara AKBP Mariska, S.H., S.I.K., M.M., menyampaikan bahwa pola pencarian hari ini sepenuhnya disusun berdasarkan pemetaan dari Basarnas dan hasil assessment pagi hari.
“Setiap pergerakan dalam proses pencarian harus diperhatikan dengan ketat. Hal ini karena berdasarkan pantauan hingga pagi ini, pergerakan tanah di beberapa sektor terpantau masih aktif dan berpotensi menimbulkan longsor susulan,” jelasnya.
Kapolres menekankan bahwa seluruh kegiatan di lapangan harus mengedepankan manajemen risiko demi keselamatan personel. Pada sektor yang risikonya meningkat, petugas hanya melakukan pengawasan dari jarak aman.
“Tidak ada kompromi soal keselamatan. Setiap personel diwajibkan bekerja berpasangan, saling mengawasi, dan mengikuti arahan komandan sektor secara disiplin,” tegasnya.
Karena kondisi belum memungkinkan, penggunaan alat berat tetap ditunda. Seluruh tim hanya mengandalkan peralatan manual seperti cangkul, sekop, dan alkon. Tim K-9 juga diterjunkan saat personel beristirahat agar anjing pelacak dapat bekerja optimal tanpa mengganggu pola pergerakan anggota SAR di lapangan.
Berdasarkan data pada tanggal 18 November 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat 48 korban terdampak langsung dari bencana tanah longsor dengan rincian 2 orang meninggal dunia, 19 orang luka-luka, 1 orang ditemukan selamat an. Maryono di posko Pringamba, menyisakan 26 orang lainnya masih belum ditemukan.
Untuk jumlah rumah yang terdampak meningkat dari 30 unit menjadi 49 unit. Dari total penduduk 989 jiwa, sebanyak 941 orang kini berada di titik pengungsian yang tersebar di Balai Desa Pringamba, GOR Desa Beji, Kantor KB Kecamatan Pandanarum, dan Gedung Haji Pandanarum. Sebagian warga lainnya mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
Selain operasi penyisiran, pendistribusian logistik untuk pengungsi dan relawan tetap berjalan setiap hari. Petugas juga menyiapkan dapur umum di kantor kecamatan dan sejumlah rumah warga yang tidak terdampak, sementara posko utama penanganan bencana dipusatkan di Pendopo Kecamatan Pandanarum.
Kapolres menambahkan bahwa situasi di lapangan terus dipantau melalui laporan sektor dan koordinasi antarinstansi. Hal ini untuk memastikan jalur evakuasi aman, area pencarian terkendali, dan seluruh kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyampaikan apresiasi atas kewaspadaan dan kedisiplinan seluruh personel yang bertugas di lapangan. Ia menegaskan bahwa situasi tanah yang masih labil menuntut setiap langkah dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
“Diharapkan kondisi tanah segera stabil sehingga upaya pencarian korban dapat dilanjutkan secara lebih aman dan menyeluruh. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada, mematuhi seluruh arahan keselamatan dari petugas, dan tidak mendekati area berpotensi longsor. Prioritas kami adalah keselamatan bersama,” ujarnya pada Selasa (18/11) pagi.
Status Tanggap Darurat Bencana telah ditetapkan sejak 16 November hingga 29 November 2025. Tim gabungan terus memonitor kondisi tanah dan siap menyesuaikan pola operasi sesuai rekomendasi teknis terbaru.
“Semoga seluruh operasi kemanusiaan ini dapat berjalan lancar dan situasi segera kembali kondusif,” tambahnya.


