Tribuncakranews.com - Bantul, DIY // Pelayanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 44.55.716 Pleret, Jalan Jejeran Pleret, Keputren, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menuai sorotan publik. Seorang konsumen bernama Gy (46) mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat hendak mengisi BBM jenis Pertalite pada Selasa (11/11/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut penuturan GY, saat dirinya tiba di lokasi dan menyodorkan barcode MyPertamina untuk pembelian Pertalite sebesar Rp100 ribu, salah satu karyawan SPBU berinisial MD menolak melayani dengan alasan plat nomor mobil “editan”.
“Saya mau isi Pertalite 100 ribu, tapi ditolak dengan dalih plat nomor mobil editan. Padahal sama dengan barcode dan STNK. Di SPBU lain saya selalu dilayani, tapi kenapa di SPBU Pleret ditolak?” ujar GY kepada awak media sesaat setelah kejadian.
GY menuturkan, mobil miliknya adalah Toyota Calya berpelat G 1425 PB, dan semua data sudah sesuai dengan dokumen resmi. Ia kemudian mencoba mengadu ke mandor SPBU bernama Bekti, namun mendapat jawaban serupa.
“Benar pak, kami tidak bisa melayani pengisian Pertalite jika plat nomor editan. Harus diganti yang asli,” ungkap Bekti saat dikonfirmasi di lokasi.
Menariknya, menurut GY, mandor sempat menyebut bahwa konsumen dengan perbedaan data plat masih bisa dilayani jika menunjukkan STNK asli. Namun, keterangan itu berbeda dengan pernyataan karyawan MD, yang langsung menolak tanpa memberi kesempatan untuk menunjukkan dokumen.
GY menyayangkan sikap pelayanan SPBU tersebut. Ia menilai kebijakan tersebut tidak konsisten dan berpotensi merugikan konsumen, apalagi dirinya mengaku sering melihat pengangsu BBM bersubsidi jenis solar maupun Pertalite masih dilayani di SPBU yang sama.
“Yang ngisi jeriken atau angsu malah dilayani, tapi saya yang pakai mobil pribadi ditolak. Ini tidak adil,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen SPBU 44.55.716 Pleret belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut. Awak media akan berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi langsung ke pihak SPBU pada esok hari.
WD, (*)
