Banjarmasin, Tribuncakranews.com -- 23/11/2025. Hasyim As’ari bukan pengamat publik yang menunggu pintu kebenaran terbuka dengan sendirinya. Ia memilih cara lain: mengetuk keras, dan bila perlu, mendobraknya.
Fokusnya pada infrastruktur dan dunia hukum menempatkannya di garis paling depan isu-isu penuh kepentingan, permainan anggaran, serta celah regulasi yang kerap sengaja dibiarkan gelap. Di ruang di mana banyak orang memilih diam, Hasyim justru bekerja tanpa tedeng aling-aling.
Dalam isu pembangunan fisik, ia bergerak layaknya auditor lapangan. Hasyim menelusuri retakan yang tak terlihat mata, menghitung angka yang tidak tercantum dalam laporan, hingga memeriksa dokumen-dokumen yang kerap disembunyikan di balik istilah teknis.
Di bidang hukum, pendekatannya menyerupai penyidik: mencocokkan pernyataan dengan aturan, membedah kontradiksi, dan menandai setiap penyimpangan proses yang dianggap tidak wajar.
Metode investigatifnya tegas, lugas, dan tidak memberi ruang bagi manipulasi. Hasyim terbiasa mengupas proyek dari pondasi hingga laporan pertanggungjawaban, menelusuri regulasi dari batang tubuh hingga klausul kecil, serta membaca aliran anggaran seperti peta sungai yang memperlihatkan arah kepentingan.
Gaya penulisannya juga sama kerasnya. Ia tidak berputar-putar, tidak membungkus fakta dengan kata-kata manis. Setiap kalimat diarahkan ke titik paling sensitif: fakta yang sering dicoba ditutupi.
Baginya, lampu sorot harus diarahkan ke sudut tergelap—karena di sanalah permainan biasanya disembunyikan.
Bagi sebagian orang, ketajamannya dianggap berlebihan. Namun bagi Hasyim, ketajaman justru satu-satunya cara agar publik tidak tertipu oleh narasi yang dibungkus rapi.
