Dari Pesisir ke Kota Batik : Jaringan Narkotika Semarang & Surakarta Dibekuk BNN Jateng Dalam Operasi Terpadu Pemulihan Kawasan Rawan Narkotika

Semarang, Tribuncakranews.com // 7 November 2025 — Menyusuri gang-gang sempit kawasan pesisir dan kota budaya, Tim Gabungan BNN Provinsi Jawa Tengah menggelar Operasi Pemulihan Kawasan Rawan Narkotika Terpadu di dua titik strategis: kawasan Tanjung Emas, Kota Semarang, dan Teposan, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jumat (7/11).

Operasi ini digelar dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden RI dan 100 Hari Kerja Kepala BNN RI, sebagai langkah nyata implementasi War on Drugs for Humanity. Sebanyak 60 personel gabungan dari BNNP Jawa Tengah, Ditresnarkoba Polda Jateng, Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Ditpolairud Polda Jateng, Polsek KPPP Tanjung Emas, BIN Daerah Jawa Tengah, Kanwil DJBC Jateng & DIY, TNI AL Semarang, perangkat Kelurahan Tanjung Emas, serta BNNK Surakarta diterjunkan langsung ke lapangan.

Kegiatan dipimpin oleh Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjen Pol. H. Agus Rohmat, SIK., SH., M.Hum, didampingi KBP Henry Julius Pardomuan, SIK (Kabid Pemberantasan & Intelijen BNNP Jateng) dan AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, SIK (Wadir Resnarkoba Polda Jateng).

Dalam arahannya, Brigjen Pol. H. Agus Rohmat menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar penegakan hukum, tetapi juga bagian dari upaya pemulihan kawasan yang telah lama dicap sebagai daerah rawan narkotika. “Operasi ini merupakan bagian dari strategi besar BNN untuk menghadirkan rasa aman dan memulihkan kondisi sosial masyarakat di wilayah-wilayah yang rentan. Kami ingin memastikan bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar menindak pelaku, tapi juga mengembalikan harapan masyarakat,” ujarnya.

Jenderal Bintang Satu ini menegaskan bahwa keberhasilan perang melawan narkoba tidak hanya diukur dari jumlah tersangka yang ditangkap, tetapi dari sejauh mana masyarakat dapat pulih, berdaya, dan memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungannya dari ancaman narkotika. Operasi pemulihan kawasan rawan ini, menurutnya, menjadi langkah nyata untuk mengembalikan ketahanan sosial dan rasa aman masyarakat yang selama ini hidup di bawah bayang-bayang peredaran gelap narkotika.

“BNN tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan dan sinergi seluruh elemen bangsa untuk mewujudkan Jawa Tengah Bersinar — Bersih dari Narkoba. Yang kami perjuangkan bukan hanya penindakan, tapi perubahan sosial. Ketika masyarakat berani melapor, saling peduli, dan berani mengatakan tidak pada narkoba, di situlah kemenangan sejati War on Drugs for Humanity,” ujar Agus Rohmat.

Sedangkan Menurut KBP Henry Julius Pardomuan, dari hasil operasi di tiga lokasi berbeda, Tim Gabungan berhasil mengamankan tiga tersangka yang positif menggunakan narkotika jenis sabu. “ Di TKP 1 di Tambak Mulyo RT 5 RW 13 Kel. Tanjung Mas, Semarang Utara, tersangka H M (35) diamankan setelah berusaha kabur dari lantai dua rumahnya. Barang bukti yang disita antara lain 1 bong sisa pakai sabu, 3 butir pil bertuliskan huruf Y, timbangan digital, satu buku tabungan BRI atas nama tersangka, plastik klip sisa pakai sabu, 46 butir Alprazolam, dan 1 unit motor Honda Vario hitam Nopol H 4345 XA.,”terangnya.

Kemudian di TKP 2 di Jl. Kebonharjo RT 10 RW 7, Tanjung Emas, Semarang Utara, tersangka SR (31) ditangkap di rumahnya dengan barang bukti 1 bong, 2 pipet, 1 korek api, dan 1 bungkus rokok. “Sementara di TKP 3 yang berlokasi di Teposan RT 001 RW 003 Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, BNNK Surakarta mengamankan GR (32). Dari tangan tersangka ditemukan 7 butir Alprazolam, 8 butir Diazepam, dan 5 butir Tramadol, serta hasil tes urine menunjukkan positif menggunakan sabu. Ketiga tersangka dan barang bukti telah diamankan di Kantor BNNP Jawa Tengah dan BNNK Surakarta untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Henry.

AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, SIK, selaku Wadir Resnarkoba Polda Jateng, menegaskan bahwa upaya penanganan narkotika membutuhkan kerja sama lintas instansi yang solid. “Atas nama Polda Jawa Tengah, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan Operasi Pemulihan Kawasan Rawan Narkotika Terpadu ini. Ini langkah nyata yang sejalan dengan komitmen kami dalam memperkuat ketahanan sosial dan keamanan masyarakat,” ujarnya.

Donny juga menegaskan bahwa peredaran narkotika bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga masalah kemanusiaan dan masa depan generasi bangsa. Karena itu, operasi terpadu seperti ini harus terus dilaksanakan secara terukur, berkelanjutan, dan berbasis pemulihan masyarakat. “Kami selalu siap bersinergi dengan BNN Provinsi Jawa Tengah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor — mulai dari pencegahan, pemberdayaan alternatif, hingga rehabilitasi. Sinergi inilah yang akan menjadi fondasi utama menuju Jawa Tengah Bersinar.”tegasnya.

Operasi ini menegaskan bahwa perang melawan narkoba bukan hanya domain aparat penegak hukum, tetapi juga gerakan sosial lintas sektor. Sinergi antara BNN, Polri, TNI, BIN, Bea Cukai, dan pemerintah daerah membuktikan bahwa upaya memulihkan kawasan rawan narkotika membutuhkan kesatuan langkah.

Kolaborasi ini tidak berhenti di ruang penindakan, tetapi berlanjut dalam bentuk edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi sosial. Dengan semangat War on Drugs for Humanity, Jawa Tengah menegaskan tekadnya: menyerang narkoba, bukan manusianya; memulihkan, bukan menghukum semata.

Khanza Haryati

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama