Ngobrol Bareng Senator: Memperkokoh Ketahanan Pangan Bersama Petani Indonesia di Desa Lingga, Karo

 

Karo, TribunCakranews.com // Memperkokoh ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. 

Beliau menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai pilar ketahanan nasional, sehingga diharapkan Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan dari luar negeri. 

Pemerintah mendorong transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, serta berupaya mengoptimalkan sumber daya alam. 

Dalam pembukaan ngobrol bareng Muhammad Nuh menceritakan Fidel Castro Presiden Kuba dari tahun  tahun 1959 hingga 2008, dikenal sebagai seorang penggemar cerutu. 

Cerutu adalah menjadi bagian dari citra dan gaya hidupnya, begitu juga dengan bang Baharuddin Ginting penyelenggara acara ini yang selalu pakai tutup kepala disetiap saya jumpai," ujar  M. Nuh diawal dialog bersama petani desa Lingga, Kecamatan Simpang empat, Kabupaten Karo, Senin (26/5/2025). 

Peran pemerintah yang diharapkan terhadap petani adalah dapat menyediakan bibit yang baik, membantu memasarkan produk pertanian. 

Pemerintah harus menjaga stabilitas harga pangan dengan mengendalikan inflasi  dan menyediakan bantuan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Dalam dialog terungkap, saat musim panen yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan bagi petani di Desa Lingga, Kabupaten Karo, justru diwarnai keluhan. Harga komoditas pertanian yang anjlok kembali terjadi, membuat para petani kesulitan menutup biaya produksi. Mereka pun meminta Senator Nuh untuk menyuarakan persoalan ini ke pemerintah pusat agar dicarikan solusi berkelanjutan.  

"Setiap musim panen, harga selalu turun drastis. Kami sudah bekerja keras, tetapi hasilnya tidak sebanding," ujar salah seorang petani, Clinton Ginting, dengan wajah lesu. Ia berharap ada intervensi pemerintah, baik melalui stabilisasi harga maupun pembukaan pasar yang lebih luas.  

Senator Nuh, yang mendengar langsung keluhan para petani, menyatakan akan segera membawa masalah ini ke tingkat nasional. "Ini bukan kali pertama petani menghadapi masalah seperti ini. Saya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mencari solusi, baik melalui kebijakan harga, bantuan pemasaran, atau program jangka panjang seperti pengolahan hasil pertanian," ungkap Nuh.  

Masyarakat berharap upaya ini tidak hanya berhenti pada pembicaraan, tetapi benar-benar menghasilkan kebijakan yang melindungi petani di musim panen. "Kami butuh kepastian, agar kami bisa terus bertahan menggarap lahan warisan leluhur," tambah Sembiring.  

Dengan langkah ini, petani Lingga berharap jerih payah mereka tidak lagi sia-sia, dan pemerintah hadir sebagai pelindung bagi mereka yang terus menghidupi negeri dari desa.

Laporan S.Hadi Purba TBK

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama