Klaten, Tribuncakranews.com // Kamis, 5 Maret 2025, penebangan beberapa pohon yang telah diberi nomor untuk dilelang di Desa Kedungan Pedan, Klaten, dimulai.
Dalam proses ini, awak media mencoba menghubungi tokoh masyarakat setempat, Mulyono, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Desa Kedungan selama dua periode.
Mulyono adalah orang yang menanam pohon-pohon tersebut dan saat penebangan berlangsung, dia bertemu oleh Kades Kedungan yang baru, Bagus W. Dewanto.
Ketika penebangan mulai dilakukan, Mulyono turun tangan untuk menghentikan proses tersebut.
“Saya tanam pohon-pohon ini untuk membuat desa kita lebih rindang dan indah, serta mengurangi panas.
Kenapa baru menjabat kurang dari satu tahun sudah berani melelang pohon-pohon yang sudah tumbuh dengan baik?” tanya Mulyono kepada Bagus.
Protes yang disampaikan oleh Mulyono tidak hanya meminta agar penebangan dan pelelangan dihentikan, tetapi juga mempertanyakan motive di balik tindakan tersebut.
“Uang hasil lelang untuk apa, pak Lurah? Uang bantuan dari pemerintah sudah cukup untuk kebutuhan desa setiap tahun.
Kenapa harus menjual aset yang sudah bermanfaat bagi masyarakat?” tambahnya.
Kedua pihak terlibat dalam diskusi yang hangat di lokasi penebangan, di mana beberapa warga desa lainnya juga menyaksikan perdebatan ini.
Masyarakat lokal tampak semakin khawatir dengan dampak dari penebangan pohon tersebut yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di desa mereka.
Apa yang akan terjadi selanjutnya masih menjadi tanda tanya, namun jelas ada ketegangan antara pendukung kebijakan baru Kades Bagus dan warga yang menginginkan pelestarian lingkungan dan keindahan desa mereka.
Warga desa berharap agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah desa tidak hanya fokus pada aspek finansial, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
(Red/Sus W.d & Tim)