Golput atau Ketiadaan Kriteria Pilihan

Kebumen, Tribuncakranews.com - Golongan putih/golput adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sikap tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu. Fenomena golongan putih (golput) adalah sikap cuek, apatis atau tidak mau cawe-cawe dengan kondisi politik. Termasuk tidak memilih dalam pemilihan umum kepala daerah (Bupati/Gubernur), Ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, baik secara etis, sosial, maupun teologis. 

Alkitab memang tidak secara eksplisit membahas tentang demokrasi atau perilaku memilih, tetapi prinsip-prinsipnya dapat memberikan arahan tentang partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Partisipasi dan Tanggung Jawab

1. Pemerintahan adalah Institusi Tuhan

Roma 13:1-2 menyatakan bahwa semua otoritas berasal dari Allah, dan mereka yang berkuasa telah ditempatkan oleh-Nya. Sebagai orang percaya, ada panggilan untuk menghormati pemerintah dan terlibat dalam proses yang mendukung pemerintahan yang adil.

2. Kesejahteraan Masyarakat

Yeremia 29:7 mengajarkan untuk "berusahalah untuk kesejahteraan kota ke mana kamu Kubuang dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." Partisipasi dalam pemilihan kepala daerah dapat dianggap sebagai salah satu cara untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

3. Tanggung Jawab Sosial

Yakobus 4:17 mengatakan bahwa mengetahui yang baik tetapi tidak melakukannya adalah dosa. Jika memilih pemimpin yang baik dapat dianggap sebagai tindakan yang benar, maka abstain mungkin dipandang sebagai kelalaian dalam tanggung jawab moral.

4. Memberikan Suara bagi Keadilan

Mikha 6:8 menegaskan bahwa Tuhan menghendaki umat-Nya untuk berlaku adil, mencintai kasih setia, dan hidup dengan rendah hati di hadapan-Nya. Pemilihan pemimpin yang berintegritas mencerminkan kehendak mencerminkan kehendak Tuhan

*Pendapat para tokoh*

John Stott

Pentingnya partisipasi Kristen dalam masyarakat, termasuk politik, sebagai wujud pelayanan kepada dunia. Ia percaya bahwa iman Kristen harus diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk pemilihan pemimpin yang dapat memajukan keadilan dan kebenaran.

Billy Graham

Menyerukan umat Kristen untuk terlibat aktif dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai alkitabiah. Baginya, memilih adalah bagian dari kesaksian Kristen untuk mendukung moralitas publik dan pemerintahan yang sesuai dengan prinsip Tuhan.

Dietrich Bonhoeffer

Tidak bertindak dalam menghadapi ketidakadilan adalah bentuk kompromi. Dalam konteks golput, sikap pasif dapat dipandang sebagai pengabaian tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang dapat mengatasi ketidakadilan.

*Pertimbangkan jika Golput!*

Alasan Pragmatis: Beberapa orang mungkin golput karena merasa tidak ada kandidat yang layak atau mereka tidak percaya pada sistem.

Tanggung Jawab Etis: Tidak memilih bisa dianggap sebagai pengabaian tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat, sebagaimana diajarkan dalam Alkitab.

*Kesimpulan*

Dari perspektif Alkitab, golput/abstain dalam pemilihan dapat dipertanyakan jika hal itu dilakukan tanpa pertimbangan moral atau sebagai bentuk apatisme. Tetapi jika tidak memilih dilakukan dengan alasan hati nurani yang serius, ini juga bisa dimengerti dalam terang Roma 14:22-23, yang menekankan pentingnya bertindak sesuai iman dan keyakinan pribadi.

Kekristenan dipanggil untuk berpartisipasi secara aktif dalam membangun masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai kerajaan Allah, termasuk dalam memilih pemimpin lima tahun kedepan yang akan memimpin dengan Keadilan, Integritas, dan Hikmat. (Buset)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama