SD Bala Keselamatan Semarang Galakkan Program Seni-Budaya untuk Tangkal Dampak Negatif Digitalisasi pada Anak

Semarang, Tribuncakranews.com – Era digitalisasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan pendidikan anak di Indonesia. Meski teknologi memberi kemudahan, dampak negatif pada perkembangan moral dan perilaku anak semakin nyata. Mulai dari ketergantungan gadget, paparan konten negatif, hingga menurunnya interaksi sosial dan meningkatnya potensi cyberbullying. 4/12/2025

Melihat kondisi tersebut, SD Bala Keselamatan Semarang mengambil langkah konkret melalui Program Peduli Peningkatan Seni dan Budaya, sebuah gerakan yang bertujuan mengembalikan kepedulian anak terhadap seni dan kebudayaan Indonesia serta menanamkan kembali nilai moral sejak dini.

Salah satu kegiatan unggulan dalam program ini adalah latihan musik angklung, yang melibatkan seluruh siswa sekolah. Kegiatan ini tidak hanya mengenalkan kesenian tradisional, tetapi juga melatih disiplin, kerja sama, dan mengurangi ketergantungan anak pada gadget.

Deni, S.Th, guru agama sekaligus guru seni SD Bala Keselamatan menegaskan bahwa peran sekolah dan orang tua sangat penting dalam membatasi penggunaan gadget pada anak.

“Pengaruh gadget saat ini sangat besar bagi perkembangan pendidikan dan moral anak. Untuk mengurangi dan mencegah dampak negatifnya, orang tua perlu membatasi waktu bermain gadget, sementara kami para guru berperan aktif melalui kegiatan positif. Karena itu, kami kembali menggalakkan kepedulian anak terhadap seni dan budaya Nusantara,” ujar Deni.

Deni menambahkan bahwa penambahan aktivitas positif—baik di sekolah maupun di rumah—menjadi cara efektif untuk mengalihkan anak dari penggunaan gadget berlebihan.

SD Bala Keselamatan Semarang, yang berlokasi di Jl. Dr. Cipto No. 64B, tepat di sebelah Polsek Semarang Timur, terus berkomitmen menjadi sekolah yang mendorong terbentuknya peserta didik berkarakter, beretika, dan memiliki moral yang baik melalui penguatan kegiatan seni, budaya, dan pembiasaan positif.

Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain di Semarang dalam menghadapi tantangan pendidikan pada era digital. Eko Supriyadi

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama

Breaking News