Kuningan, Tribuncakranews.com — Sebuah aksi kekerasan sadis mengguncang Kabupaten Kuningan pada Sabtu malam (29/11).
Pertemuan yang awalnya disebut sebagai upaya penyelesaian masalah secara damai justru berubah menjadi aksi pengeroyokan brutal terhadap seorang warga bernama Eko (E) beserta keluarganya.
Peristiwa itu terjadi di Losmen Cemara, Kamar 21, dan kini resmi dilaporkan ke Polres Kuningan dengan Nomor: LP/B-191/XI/RES.1.6/2025/SPKT/RES KUNINGAN POLDA JAWA BARAT.
Insiden ini bermula dari kesalahpahaman di media sosial TikTok antara E dan akun @gbrcianjur milik terlapor berinisial J, yang diduga memiliki afiliasi dengan kelompok tertentu.
Untuk mencegah konflik berkepanjangan, korban memilih jalur persuasif. Pertemuan pun diatur melalui seorang mediator, A (Ketua GBR Cirebon), yang menegaskan bahwa:
“Pertemuan ini murni untuk klarifikasi. Tidak ada kekerasan, dan kedua pihak dilarang membawa senjata. Klien kami datang dengan tangan kosong bersama istri serta adiknya.” ujar Istri Korban.
Namun, kesepakatan itu diduga kuat dikhianati.
Sekitar pukul 19.30 WIB, saat korban tiba di kamar pertemuan, sekelompok orang yang dipimpin J alias Petir diduga sudah menunggu. Tanpa dialog apa pun, mereka langsung menyerang korban secara membabi buta.
* Eko (Korban utama)
Mengalami luka bacok dan penganiayaan berat.
* A (Adik korban)
Berupaya melerai, namun ditebas senjata tajam di bagian kepala hingga kritis.
* Istri korban
Menjadi sasaran pemukulan dan penendangan saat melindungi suaminya.
Saksi mata mengungkapkan adanya benda menyerupai senjata api (pistol) yang digunakan untuk mengancam korban agar tidak melawan.
Setelah melakukan pengeroyokan, para pelaku kabur menggunakan kendaraan roda empat. Keluarga korban kini menuntut aparat penegak hukum, khususnya Satreskrim Polres Kuningan, untuk bertindak cepat.
“Ini bukan sekadar kenakalan. Ini upaya pembunuhan yang terencana. Mereka membawa sajam dan diduga membawa senpi. Polisi harus segera menangkap J alias Petir dan kelompoknya sebelum mereka menghilangkan barang bukti atau melukai orang lain.”
Ungkap Perwakilan Keluarga
Ketiga korban kini menjalani perawatan intensif akibat luka serius yang diderita. Pihak keluarga dan kuasa hukum sepenuhnya menyerahkan proses hukum kepada kepolisian serta berharap kasus ini ditangani dengan tegas, transparan, dan tanpa kompromi. Red/Gani



