Program Menu Nusantara SPPG Kudus Hadirkan Coto Makassar, Tingkatkan Gizi dan Pengetahuan Kuliner Anak

Kudus, Tribuncakranews.com — Upaya peningkatan gizi pelajar kembali dilakukan Satuan Pengolahan Pangan Gizi (SPPG) Polres Kudus melalui penyajian menu Nusantara dua mingguan. Pada edisi terbaru, olahan khas Coto Makassar disiapkan sebanyak 3.837 porsi bagi siswa TK, SD, dan SMP pada, Rabu (26/11).

Program ini menjadi salah satu terobosan SPPG dalam menghadirkan variasi makanan bergizi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional kepada peserta didik. 

Bahkan sejumlah pihak memberikan apresiasi atas inovasi ini, termasuk sekolah dan wali murid, karena dinilai mampu meningkatkan minat makan siswa sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara sejak dini.

Sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah, seluruh menu wajib melalui prosedur pemeriksaan Sidokkes Polres Kudus. Petugas melakukan rapid test makanan sebagai bagian dari standar operasional untuk memastikan hidangan layak konsumsi dan memenuhi kualitas gizi yang ditetapkan.

Rizky Saputra, salah satu pelajar penerima menu MBG, mengaku antusias saat mencoba sajian tersebut. “Rasanya enak dan beda dari makanan biasanya, jadi pengin nambah. Saya jadi tahu makanan dari daerah lain,” katanya.

Kepala SPPG Polres Kudus, M. Rafi' Projo Al Jito menjelaskan bahwa penyajian menu Nusantara merupakan langkah untuk menghadirkan makanan sehat dengan pendekatan edukatif.

“Inovasi ini kami siapkan agar siswa dapat menikmati makanan bergizi sekaligus mengenal kuliner khas Indonesia. Respons sekolah dan siswa sejauh ini sangat positif,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya berharap program ini terus berjalan dengan dukungan semua pihak.

“Kami ingin program ini menjadi ruang belajar sekaligus pemenuhan gizi yang optimal bagi pelajar. Semoga keberlanjutannya dapat memberi manfaat jangka panjang,” katanya.

Dengan distribusi ribuan porsi setiap pelaksanaan, program menu Nusantara SPPG Polres Kudus diharapkan menjadi model layanan pangan edukatif yang dapat diterapkan secara luas di berbagai daerah.

Khanza Haryati

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama