Garut, Tribuncakranews.com – Bencana pergeseran tanah yang terjadi di Kampung Cipadung, Desa Bojong, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, kembali menyoroti lambannya respon pemerintah dalam penanganan bencana di daerah. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan parah, bahkan satu bangunan sekolah ikut terdampak, namun hingga kini belum terlihat langkah konkret dari pihak pemerintah daerah.
Warga setempat kini hidup dalam ketidakpastian. Banyak dari mereka terpaksa mengungsi dan menumpang di rumah kerabat karena tempat tinggal sudah tidak layak huni. Aktivitas pendidikan pun terganggu karena bangunan sekolah mengalami retakan di tembok dan amblas pada bagian lantai, sehingga membahayakan keselamatan siswa dan guru.
“Sekolah kami rusak, tembok retak dan lantai amblas. Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan dan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak,” ungkap salah seorang perwakilan pihak sekolah dengan nada prihatin.
Aktivis sosial Banjarwangi, Aka Sudrajat, turut menyoroti situasi tersebut. Ia menyebut bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dan tanggap, bukan hanya menunggu laporan atau data dari bawah.
“Saya berharap pemerintah cepat tanggap menghadapi musibah ini. Sangat miris melihat warga yang rumahnya hancur terpaksa tinggal di rumah saudara tanpa kepastian kapan akan mendapat bantuan,” tegas Aka Sudrajat.
Warga menilai, lambatnya respon dari pemerintah menunjukkan lemahnya sistem penanganan bencana di tingkat daerah. Mereka mendesak agar pemerintah segera menyalurkan bantuan darurat, melakukan pendataan ulang, dan mengambil langkah nyata untuk memulihkan kehidupan masyarakat terdampak sebelum kondisi semakin memburuk.
Bencana ini diharapkan menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kecepatan tanggap darurat, terutama di wilayah rawan bencana seperti Banjarwangi. Hendy


