Kepala Desa Jatiwangi Tinjau Rumah Warga yang Viral Dimedia Sosial, Mediasi Berlangsung Kondusif

Garut, Tribuncakranews.com – Polemik terkait kondisi rumah seorang janda di Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, akhirnya menemukan titik terang. Kepala Desa Jatiwangi, Tata, turun langsung meninjau rumah warga tersebut pada Minggu (23/11/2025) setelah viralnya video perdebatan antara dirinya dan salah seorang warga yang memicu reaksi publik di media sosial.

Kepala Desa Jatiwangi Tata Rustandi tidak berlangsung sendirian. Ia didampingi unsur Forkopimcam Pakenjeng, Babinsa, Bhabinkamtibmas, RW dan RT setempat, serta sejumlah tokoh media dan organisasi masyarakat. Hadir pula Ketua IWOI Ikatan Wartawan Online Indonesia, Dede Kw, Pemimpin Redaksi Kalibernews.net, perwakilan media Tribuncakranews.com Hendi Heryana, dan Ketua MPP Merah Putih Priangan, Ceng Dzanu 

Suasana pertemuan sempat tegang di awal, namun akhirnya berubah menjadi mediasi terbuka yang dihadiri keluarga dan warga sekitar. Pertemuan ini menjadi langkah penting meredam polemik yang sebelumnya mencuat setelah sebuah video menunjukkan perdebatan panas antara Kades dan seorang warga yang menilai pemerintah desa lamban merespons kondisi rumah janda tersebut yang hampir roboh.

Dalam momen mediasi tersebut, perempuan yang sebelumnya terlibat adu mulut dalam video akhirnya menyampaikan klarifikasi di hadapan semua pihak. Ia menegaskan bahwa peristiwa itu dipicu kesalahpahaman.

“Ini kesalahpahaman dan miskomunikasi. Saya pribadi memohon maaf kepada Pak Kades bila ada perkataan yang menyinggung,” ujarnya dalam pernyataan terbuka.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung di hadapan perangkat desa, unsur kecamatan, dan warga yang hadir.

Menanggapi klarifikasi itu, Kepala Desa Jatiwangi menunjukkan sikap terbuka. Ia mengapresiasi permintaan maaf tersebut dan mengakui adanya keterbatasan desa dalam menangani sejumlah kebutuhan mendesak akibat terbatasnya anggaran.

“Kami pasti memaafkan. Namanya warga adalah anak kami. Kalau selama ini pelayanan belum maksimal, itu karena keterbatasan anggaran,” katanya

Ia menegaskan bahwa pemerintah desa sejak awal tidak mengabaikan persoalan tersebut. Bahkan setelah kasus ini viral, bantuan dari pemerintah kabupaten dan provinsi mulai bergerak.

“Awalnya terlihat seperti musibah, tapi ternyata menjadi berkah. Wakil Bupati sudah menyampaikan bantuan, dan besok (Senin) tim dari provinsi akan turun,” tambahnya.

Allhamdulillah mediasi ini berlangsung kondusif, diharapkan menjadi penutup polemik sekaligus awal dari langkah nyata perbaikan rumah warga tersebut, serta memperkuat komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat."Pungkasnya

Hendi Heryana

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama