Semarang, Tribuncakranews.com - Kasus kematian seorang dosen perempuan di Semarang menghebohkan publik setelah ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tanpa busana di kamar sebuah kostel-hotel di Jalan Telaga Bodas Raya, Gajahmungkur, pada Senin dini hari (17/11/2025).
Korban berinisial D (Dwinanda Linchia Levi), 35 tahun, merupakan dosen di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kota Semarang, yakni Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.
Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar 210
Jasad korban ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB di kamar 210 lantai dua. Saat ditemukan, korban berada dalam posisi terlentang di lantai kamar dan tanpa mengenakan pakaian.
Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, membenarkan adanya temuan mayat tersebut. Dari pemeriksaan awal, diketahui korban berada di kamar tersebut bersama seorang pria.
“Mereka satu kamar, sama laki-laki,” kata AKP Nasoir.
Pria yang dimaksud kemudian teridentifikasi sebagai seorang anggota Polri berusia 56 tahun berinisial B, yang menjabat sebagai AKBP Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.
AKBP B adalah orang pertama yang melaporkan penemuan mayat korban kepada polisi. Hingga kini ia masih berstatus saksi, bukan tersangka.
Keterangan AKBP B: Klaim Hubungan Pertemanan dan Riwayat Penyakit Korban
Dalam keterangannya kepada media, AKBP B membantah memiliki hubungan asmara dengan korban. Ia mengaku hanya menjalin hubungan pertemanan dan pernah membantu biaya pendidikan korban hingga menyelesaikan jenjang S3.
B juga mengungkapkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit serius.
“Gulanya tinggi, sampai 600. Tensi darahnya juga tinggi, sampai 190,” ungkapnya.
Menurutnya, kondisi kesehatan korban menurun sejak Minggu sore (16/11). Ia menyatakan telah membawa korban ke rumah sakit untuk diinfus setelah korban muntah-muntah. Usai kembali ke kamar kostel, B mengaku sempat keluar dan kembali lagi sekitar pukul 12.30 WIB, lalu mendapati korban sudah tidak bernyawa.
Tidak Ada Tanda Kekerasan, Polisi Tunggu Autopsi
Kapolsek Nasoir menyampaikan bahwa pemeriksaan visum luar tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Untuk memastikan penyebab pasti kematian, jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Semarang atas permintaan keluarga untuk dilakukan autopsi.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang milik korban dan memeriksa sejumlah saksi untuk memperdalam kronologi kejadian.
Penyelidikan Berlanjut
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kematian masih menunggu hasil autopsi lengkap. Pihak kepolisian memastikan penyelidikan terus berjalan dan tidak menutup kemungkinan ada pendalaman terhadap keterangan AKBP B.

