Sleman, Tribuncakranews.com // Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo, S.H., M.Sos., M.M. menghadiri Apel “Srawung Agung” Kelompok Jaga Warga DIY yang diselenggarakan Polda DIY. Kegiatan dipimpin oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bertempat di Lapangan Apel Mapolda DIY, Depok, Sleman. Jumat, (21/11/2025).
Apel besar ini turut dihadiri Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo beserta PJU Mabes Polri, Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono beserta PJU Polda DIY, Gubernur AAU Marsda TNI Donald Kasenda, Danlanud ADS Marsma TNI Toto Ginanto, Kabinda DIY Brigjen TNI Firyawan, Danlanal Yogyakarta Kolonel Mar Hafied Indrawan, Ketua DPRD DIY Nuryadi, Forkopimda DIY, perwakilan perguruan tinggi dan Kelompok Jaga Warga se-DIY.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam arahannya, menegaskan bahwa falsafah Jawa “Titi, Tentrem, Kerta, Raharja” menjadi dasar kehidupan sosial masyarakat yang menuntun terciptanya ketertiban, ketenteraman, dan kesejahteraan. Nilai tersebut selaras dengan prinsip salus populi suprema lex, bahwa keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi.
Sri Sultan menekankan bahwa melalui Apel Besar Jaga Warga, DIY terus merawat amanat untuk menghadirkan “manunggaling warga lan pamong” sebagai kekuatan moral dalam menjaga ketenteraman daerah. Beliau juga mengingatkan bahwa keamanan modern tidak cukup bergantung pada teknologi atau regulasi, melainkan harus berbasis masyarakat melalui pendekatan people-centered security yang menekankan empati, komunikasi dua arah, dan tanggung jawab bersama.
Lebih lanjut, Sri Sultan menyampaikan bahwa laku “Tata, Titi, Tatas, Titis” bagi Polri, sebagai pedoman perencanaan hingga implementasi pelayanan publik yang tepat sasaran dan berorientasi manfaat. Jaga Warga, dalam konteks tersebut, berperan strategis sebagai jembatan budaya yang mengedepankan kohesi sosial dan dialog, sehingga keamanan tercipta dari keteduhan dan kebijaksanaan, bukan sekedar tindakan represif.
Sri Sultan juga menjelaskan keberhasilan DIY dalam menghadapi dinamika sosial pada demonstrasi 29–30 Agustus lalu melalui pendekatan budaya, dialog, dan sinergi Polri–Jaga Warga. Dukungan 10.000 rompi Jaga Warga oleh Polri disebut sebagai simbol keteduhan, bahwa aparatur keamanan hadir untuk “ngayomi lan ngemong”.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Sri Sultan berharap Jaga Warga terus menjadi pagar budaya yang menjaga harmoni, serta mitra strategis Polri dalam menjaga stabilitas dan ketentraman masyarakat.
Kegiatan Apel “Srawung Agung” Kelompok Jaga Warga DIY ini merupakan wujud kesiapan personel Jaga Warga dalam menjaga keamanan wilayah serta bentuk apresiasi Kepolisian atas peran aktif Jaga Warga dalam mendukung situasi kamtibmas yang kondusif di Yogyakarta. (Penrem072/Pmk) - (Pur) -


