Publik Geram! Klarifikasi Sepihak di Media dan YouTube Soal Proyek Revitalisasi SMPN 3 Bungbulang Dinilai Hanya Akal-akalan untuk Mengelabui Publik

 

Garut, TribunCakraNews.com – Polemik proyek revitalisasi SMPN 3 Bungbulang kembali memanas. Setelah muncul pemberitaan klarifikasi di salah satu media lokal “Seputar Jabar” dan tayangan video YouTube hasil wawancara dengan pihak konsultan proyek, publik justru semakin geram. Tayangan dan pemberitaan tersebut dinilai hanya akal-akalan untuk mengelabui publik, bukan bentuk klarifikasi yang sebenarnya." Senin 6 Oktober 2025

Pasalnya, isi wawancara yang dipublikasikan kedua pihak itu dianggap tidak transparan dan penuh rekayasa, bahkan dilakukan tanpa melakukan konfirmasi kepada media yang lebih dulu mempublikasikan berita terkait dugaan proyek asal jadi tersebut, yakni TribunCakraNews.com.

Sumber internal redaksi menyebutkan bahwa saat awak media TribunCakraNews mencoba menghubungi wartawan yang membuat berita klarifikasi di “Seputar Jabar” untuk melakukan konfirmasi balik, nomor WhatsApp awak media malah diblokir. “Kami sudah coba hubungi baik-baik, tapi nomor kami justru diblokir. Ada apa dengan oknum wartawan lokal itu? Takut dikonfirmasi atau bagaimana ?

Lebih mengejutkan lagi, berdasarkan penelusuran, pembuat konten YouTube klarifikasi tersebut ternyata masih tercatat sebagai anggota panitia revitalisasi SMPN 3 Bungbulang, berperan sebagai bagian humas proyek. Fakta ini menambah kecurigaan publik bahwa klarifikasi tersebut sarat kepentingan.

Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rusmin, selaku Humas proyek, mengaku dirinya adalah orang jujur dan tidak mungkin membohongi publik. Namun saat disinggung soal dugaan penggunaan material bangunan yang diduga tidak sesuai spesifikasi, Rusmin menjawab santai dalam bahasa Sunda: “Atos we om, tong dipermasalahkan.”

Pernyataan itu sontak membuat publik semakin curiga bahwa proyek senilai miliaran rupiah tersebut memang menyimpan banyak kejanggalan.

Melihat kondisi ini, publik mendesak agar aparat penegak hukum segera turun tangan. Mereka meminta Inspektorat, Kejaksaan Negeri Garut, hingga Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan pembuktian di lapangan. Langkah tegas seperti pembongkaran bagian-bagian proyek yang diduga tidak sesuai gambar dan RAB perlu segera dilakukan agar kebenarannya terbukti secara nyata.

“Jangan biarkan publik terus dibohongi oleh tayangan dan pemberitaan sepihak yang menutupi fakta lapangan,” ujar salah satu warga Bungbulang dengan nada geram.

Kini, publik menunggu ketegasan pihak berwenang, termasuk Gubernur Jawa Barat, untuk menindaklanjuti dugaan kuat adanya penyimpangan dalam proyek revitalisasi SMPN 3 Bungbulang.

“Jangan sampai masyarakat kembali dibohongi oleh sandiwara media dan konten akal-akalan. Sudah saatnya kebenaran dibuka secara terang benderang,”


(Hendi/Dadang)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama