Klaten, TribunCakranews.com // 17–18 September 2025* – Kabupaten Klaten menghadapi tantangan serius terkait peredaran gelap narkotika. Data tahun 2024 menunjukkan, Klaten menempati posisi keempat sebagai kabupaten/kota dengan jumlah ungkap kasus narkotika terbanyak di Jawa Tengah. Kondisi ini menjadi alarm bagi semua pihak bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkoba semakin masif dan perlu ditangani dengan pendekatan yang lebih komprehensif.
Menjawab tantangan tersebut, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah melalui Tim Kerja Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat P4GN di New Merapi Resto, Klaten. Kegiatan ini melibatkan perwakilan Bakesbangpol, Disbudporapar, Dispermades, Dinas Pendidikan, serta 26 kecamatan se-Kabupaten Klaten yang dilaksanakan selama 2 dua hari. Peserta mendapatkan berbagai materi mulai dari aspek hukum, pencegahan, konseling rehabilitasi, public speaking, hingga literasi digital untuk kampanye P4GN, agar siap menjadi penggiat P4GN di lingkungan kerja dan masyarakatnya masing-masing.
Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjen Pol Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum, yang diwakili oleh Jamaluddin Ma’ruf, S.Farm., Apt selaku Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, menegaskan pentingnya sinergi dalam upaya P4GN. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar transfer ilmu, melainkan sebuah langkah strategis untuk membangun jejaring penggiat yang solid. Dengan terbentuknya penggiat di setiap kecamatan, kita berharap tercipta mata rantai kekuatan yang siap menghadapi ancaman narkoba di Klaten. War on Drugs for Humanity hanya bisa berhasil bila masyarakat dan pemerintah berdiri bersama, bukan berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Jamal juga menekankan pentingnya rencana aksi yang realistis. “Bekal pengetahuan tanpa aksi nyata tidak akan berdampak. Karena itu, kami menekankan agar setiap peserta bisa menyusun rencana aksi P4GN yang sesuai dengan kondisi wilayahnya. Baik melalui kegiatan edukasi di sekolah, literasi digital, maupun kolaborasi dengan tokoh masyarakat. Semakin banyak gerakan kecil yang dilakukan, semakin besar dampaknya dalam mencegah narkoba masuk ke desa-desa kita,” katanya.
Salah satu narasumber, Fenty Sarry, yang merupakan seorang praktisi dan MC nasional membawakan materi Public Speaking, menekankan pentingnya keterampilan komunikasi bagi para penggiat. “Penggiat P4GN harus mampu menyampaikan pesan anti narkoba dengan cara yang persuasif, menarik, dan sesuai dengan karakter audiens, terutama generasi muda. Kekuatan kata-kata dan cara menyampaikan sangat menentukan keberhasilan kampanye.”terngnya.
Sedangkan, perwakilan peserta Bakesbangpol Kab. Klaten, Nurul Aini,S.Sos,M.H. mengungkapkan bahwa kegiatan ini membangkitkan semangat baru. “Saya merasa lebih percaya diri untuk menjadi penggiat di wilayah kami. Materi tentang literasi digital sangat membantu, karena sekarang generasi muda lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial. Dengan pendekatan kreatif dan persuasif, kami bisa menyebarkan pesan anti narkoba secara lebih efektif,” ujarnya.
Kegiatan Bimtek Penggiat P4GN di Klaten menjadi momentum penting untuk memperkuat barisan masyarakat dalam melawan narkoba. Melalui kolaborasi pemerintah, aparat penegak hukum, tenaga medis, dan penggiat masyarakat, diharapkan tercipta ekosistem yang lebih sehat dan tangguh menghadapi ancaman narkoba.
BNNP Jawa Tengah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu, berani menolak narkoba, dan terus berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan produktif. Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan terbentuk jaringan penggiat P4GN yang solid di Kabupaten Klaten, yang siap menjadi garda terdepan dalam mendukung program War on Drugs for Humanity.
Khnza Haryati