Salatiga, TribunCakranews.com // Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp. OG, bersama Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, menghadiri acara Pelatihan Pengolahan Produk Hasil Perikanan Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pertemuan Penyuluhan Perikanan, Kawasan Budidaya Ikan Terpadu, Pulutan, Salatiga, pada Selasa (16/9/2025) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi ikan serta mengembangkan keterampilan mengolahnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga, Martini, SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang merupakan perwakilan dari Pengurus TP PKK Kota, Kecamatan, dan Kelurahan se-Kota Salatiga. Pelatihan ini adalah bagian dari upaya percepatan pembangunan industri perikanan nasional, sekaligus edukasi tentang pentingnya nutrisi ikan bagi tubuh.
Robby menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, pelatihan ini bukan hanya tentang keterampilan memasak, tetapi juga tentang masa depan gizi keluarga, kesehatan anak-anak, dan peluang ekonomi.
"Saya meyakini, tangan-tangan kreatif ibu-ibu PKK dan kelompok pengolah di Salatiga bisa membuat ikan menjadi lebih dari sekadar lauk, entah itu menjadi camilan, syukur-syukur menjadi produk bernilai jual, bahkan ikon kuliner Kota Salatiga," ujar Robby.
Meski antusiasme tinggi, Robby juga menyoroti data yang menunjukkan bahwa konsumsi ikan di Kota Salatiga masih sangat rendah. Berdasarkan data tahun 2024, angka konsumsi ikan per kapita per tahun di Salatiga hanya mencapai 26,73 kg. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 36,35 kg dan rata-rata nasional yang mencapai 59 kg.
Oleh karena itu, Robby menegaskan pentingnya pelatihan ini. "Pelatihan ini menjadi sangat penting, yakni bagaimana kita belajar menyulap ikan menjadi produk olahan yang menarik, enak, sehat, dan digemari, bukan hanya oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh keluarga," tambahnya.
Di akhir sambutannya, Robby mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya. Ia berharap ilmu yang diperoleh tidak hanya berhenti di catatan, melainkan dipraktikkan di rumah dan dikembangkan menjadi peluang usaha.
"Mari kita jadikan pelatihan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi sebuah gerakan nyata. Gerakan untuk menyehatkan keluarga, menguatkan ekonomi, dan mengangkat derajat ikan sebagai kebanggaan kuliner Salatiga," tutur Robby.
Ia menutup sambutannya dengan sebuah keyakinan kuat: "Bagi saya, ikan bukanlah sekadar lauk, tapi investasi masa depan. Karena dari ikan yang kita olah hari ini, akan lahir generasi penerus Kota Salatiga yang lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih sejahtera."