Kulonprogo, Tribuncakranews.com – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melalui Dinas Perhubungan pada Tahun Anggaran 2025 melaksanakan proyek pembangunan prasarana jalan berupa pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) di 12 kapanewon se-Kulonprogo.
Proyek dengan nilai Rp2.187.920.000,00 tersebut dikerjakan oleh CV Harco Manunggal Perkasa asal Kota Yogyakarta dengan masa pengerjaan 88 hari kalender.
Namun, proyek bernilai miliaran rupiah yang menggunakan uang negara tersebut dipertanyakan warga. Pasalnya, papan nama proyek yang terpasang di wilayah Bonosoro RT 04/RW 18, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, pada Senin (25/8/2025) tidak mencantumkan adanya konsultan pengawas.
Seorang warga yang enggan disebut namanya menilai hal itu tidak benar. Ia menekankan, proyek bernilai besar semestinya wajib diawasi.
"Itu tidak benar, harus kita tanyakan ke dinas terkait. Ini proyek besar senilai Rp2 miliar lebih, kenapa tidak ada yang mengawasi? Seenaknya saja menggunakan uang rakyat," ungkapnya.
Menindaklanjuti temuan tersebut, tim media mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kulonprogo pada Jumat (29/8/2025). Namun, Kepala Dinas maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak berada di tempat. Selanjutnya pada Kamis (4/9/2025), tim berhasil menemui Iswanta selaku PPK proyek PJU.
Iswanta membantah tudingan nihil pengawasan. Ia memastikan proyek tersebut memiliki konsultan pengawas, dan menyebut tidak tercantumnya pada papan nama hanya kesalahan teknis dari pihak kontraktor.
"Iya benar, itu proyek PJU dari Dinas Perhubungan Kulonprogo. Tapi ada kok konsultan pengawasnya. Mungkin pihak kontraktornya lupa atau salah saat mencetak papan nama proyek," jelas Iswanta.
Meski demikian, hingga Senin (15/9/2025) pagi, warga masih menemukan papan nama proyek tanpa keterangan konsultan pengawas. Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa pihak Dinas Perhubungan dalam hal ini PPK proyek menyepelekan masukan masyarakat.
Tim media berencana melanjutkan investigasi dengan menemui anggota DPRD Kulonprogo, khususnya komisi terkait yang berwenang dalam pengawasan proyek-proyek fisik di wilayah setempat.
Wid (*)