Dalam kesempatan tersebut, jurnalis diajak untuk lebih mengenal berbagai program pembinaan yang diterapkan di Lapas Purwodadi, yang berfokus tidak hanya pada rehabilitasi kepribadian, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Lapas ini secara rutin menyelenggarakan berbagai pelatihan mulai dari pendidikan agama dan kesadaran bernegara hingga keterampilan praktis seperti pertanian, perikanan, agrobisnis, dan bahkan seni batik.
Salah satu pelatihan yang menarik perhatian jurnalis adalah program membatik yang baru dimulai pada 15 September 2025. Bertempat di aula Aji Saka Lapas Purwodadi, para WBP yang mengikuti pelatihan ini terlihat serius dan penuh semangat mempelajari teknik membatik. Didampingi oleh Sri Listyowati, Ketua Usaha Bersama (KUB) Serang, jurnalis diajak berbincang sejenak mengenai manfaat dari program ini.
Sri menjelaskan, “Membatik bukan hanya tentang keterampilan, tapi juga tentang ketelatenan dan kesabaran. Kami berharap, semoga ilmu yang didapat dari pelatihan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya. Menurutnya, kegiatan ini membuka peluang baru bagi WBP untuk berwirausaha dan membangun kehidupan yang lebih baik setelah keluar dari lapas.
Tak hanya itu, Lapas Purwodadi juga menyelenggarakan program ketahanan pangan. Di area sekitar lapas, WBP terlibat dalam kegiatan pertanian sayur mayur, budidaya lele, hingga beternak entok. Aktivitas ini tak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan lapas, tetapi juga memberi pengalaman berharga bagi WBP dalam mengelola usaha kecil.
Pada kesempatan yang sama, jurnalis juga diajak untuk melihat kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh WBP dan petugas Lapas yang diawasi langsung oleh Kalapas Purwodadi, Erik Murdiyanto. Dengan datangnya musim penghujan, upaya pembersihan lingkungan menjadi semakin penting untuk menghindari potensi bencana banjir. Kegiatan kerja bakti ini difokuskan pada pembersihan saluran drainase, penyedotan septic tank, pemangkasan rumput liar, hingga pembersihan kolam penampungan air dan pengangkutan sampah.
Kepala Lapas Kelas IIB Purwodadi, Erik Murdiyanto, menegaskan bahwa kegiatan kerja bakti ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan lapas. “Kami berkomitmen menjaga kebersihan lapas dan sekitarnya, terutama untuk kesehatan para WBP. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya mitigasi bencana dan mencegah potensi genangan air yang dapat memicu penyakit,” jelasnya.
Lebih lanjut, Erik menambahkan bahwa kerja bakti ini akan dilakukan secara rutin dan melibatkan WBP secara langsung, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. "Kami berharap, kegiatan seperti ini bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan WBP, agar mereka lebih siap kembali ke masyarakat kelak,” tutupnya.
Dengan berbagai program tersebut, Lapas Kelas IIB Purwodadi semakin menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif bagi seluruh warga binaan, serta petugas yang ada di sana.
Khnza Haryati
