KUPANG, TRIBUNCAKRANEWS.COM // NTT – Masyarakat Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) sebagai upaya strategis memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan warga. Pernyataan dukungan itu disampaikan dalam forum musyawarah desa yang digelar di Balai Desa Oelnasi pada Sabtu (23/8/25).
Program Koperasi Merah Putih merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, yang menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan. Koperasi ini akan berfungsi sebagai lembaga keuangan mikro formal, pusat distribusi hasil pertanian, dan sentra pengolahan produk lokal. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Koperasi dan UKM serta beberapa kementerian terkait, telah menyiapkan regulasi dan pendampingan teknis untuk memastikan proses pendirian berjalan lancar dan sesuai target.
Ketua KMP Desa Oelnasi sekaligus Wakil Ketua Karang Taruna Kecamatan Kupang Tengah, Melanthon Dekoya Toy, menegaskan bahwa pembentukan koperasi bukan sekadar administratif, melainkan langkah konkret untuk meningkatan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat. “Koperasi Merah Putih akan menjadi sarana gotong royong dalam wujud riil. Dengan modal kecil dari warga, kita kelola bersama—dari simpan-pinjam hingga pemasaran produk unggulan Desa Oelnasi,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa perwakilan kelompok tani dan ibu-ibu PKK menyambut positif gagasan tersebut. Salah satu tokoh masyarakat, Ibu Maria Nahak, menyampaikan harapannya agar koperasi dapat membantu petani kopi dan cengkeh di desa. “Selama ini kami kesulitan akses permodalan. Dengan KMP, kami yakin bisa menambah skala produksi dan memasarkan produk ke luar daerah,” katanya.
Rangkaian persiapan pembentukan koperasi meliputi sosialisasi di masing-masing dusun, pelatihan manajemen koperasi, serta verifikasi dokumen pendirian oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kupang. Targetnya, akta pendirian koperasi dapat disahkan sebelum akhir tahun 2025. Sementara itu, anggota pendiri telah membuka setoran modal awal minimal Rp 50.000 per orang, sebuah simbol ikatan komitmen kolektif.
Potensi ekonomi lokal yang akan dikembangkan melalui KMP meliputi produk kopi robusta, cengkeh, kerajinan tenun ikat, dan hasil olahan pangan berbasis sagu. Selain itu, koperasi akan mengeksplorasi skema kemitraan dengan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) serta platform e-commerce agar produk Desa Oelnasi bisa menembus pasar regional Nusa Tenggara Timur hingga Jabodetabek.
Kehadiran Koperasi Merah Putih Desa Oelnasi juga selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembentukan kemandirian bangsa dari desa. “Desa bukan hanya batas wilayah administrasi. Desa adalah gudang kekuatan ekonomi kerakyatan,” tegas Melanthon lagi. Ia berharap KMP dapat menjadi pilot project yang direplikasi di desa-desa lain di Kabupaten Kupang.
Berdasarkan kajian awal, pendapatan keluarga petani di desa-desa yang telah memiliki koperasi serupa mampu meningkat hingga 20 persen dalam satu tahun operasional. Penurunan angka kemiskinan juga terlihat signifikan, di mana tingkat kemiskinan desa menurun rata-rata 3 poin persentase dalam kurun waktu dua tahun setelah berdirinya koperasi.
Untuk mendorong partisipasi aktif warga, Panitia Pendirian KMP Desa Oelnasi merencanakan agenda rutin berupa pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, dan studi banding ke koperasi sukses di Kabupaten Kupang dan sekitarnya. Setiap anggota juga akan mendapatkan akses pembiayaan mikro dengan bunga bersaing, pengembangan produk, serta dukungan pemasaran terpadu.
Kini, masyarakat Desa Oelnasi hanya menunggu penetapan akta notaris dan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Seluruh elemen desa, mulai dari pemuda, ibu-ibu PKK, kelompok tani, hingga perangkat desa, siap menjadi tulang punggung Koperasi Merah Putih yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Dengan semangat kolektif dan dukungan regulasi dari berbagai pihak, Koperasi Merah Putih Desa Oelnasi diharapkan mampu mengubah wajah ekonomi desa, menumbuhkan lapangan kerja baru, dan menjadikan Desa Oelnasi sebagai contoh sukses pembangunan ekonomi mandiri dari tingkat akar rumput. Masyarakat diundang untuk segera mendaftarkan diri sebagai anggota dan ikut mensukseskan koperasi yang akan menjadi simbol kemandirian dan kebersamaan.
Khnza Haryati