Dalam dialog interaktif, KH Nuh menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar hafalan, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Pancasila penuh dengan nilai luhur bangsa. Nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan harus menjadi landasan setiap tindakan kita," ujarnya di hadapan para tokoh
Ia mendorong tokoh masyarakat menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk memperkuat persatuan dan mengatasi berbagai tantangan di daerah. Dialog hangat pun terjadi seputar upaya konkret mengaktualisasikan Pancasila di tengah dinamika masyarakat.
Isu strategis pemekaran daerah dan program pemerintah pusat menjadi sorotan dalam dialog antara KH Muhammad Nuh dan tokoh masyarakat Sibolga serta Tapanuli Tengah (Tapteng).
KH Nuh menjelaskan prinsip-prinsip dan pertimbangan mendasar dalam proses pemekaran wilayah. "Pemekaran harus benar-benar berdasarkan kebutuhan riil masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, dan memperkuat ekonomi daerah, bukan sekadar kepentingan politik sesaat," tegasnya. Topik ini memantik diskusi seru mengenai prospek dan tantangan pemekaran di wilayah tersebut.
Selain itu, KH Nuh juga memaparkan perkembangan program pemerintah pusat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih. Ia mendorong tokoh masyarakat untuk aktif mensosialisasikan dan memastikan program-program tersebut tepat sasaran.
(S.Hadi Purba)
