TNI Koops Habema Kembali Tembak Mati Tokoh OPM - Jeki Murib

 

Papua, TribunCakranews.com // Pasukan Komando Operasi (Pangkoops) Habema berhasil menembak mati salah satu tokong penting kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) Jeki Murib.

Pelaku pembakaran gereja di Desa Pinapa dan sebuah sekolah di Desa Pinggil Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah tewas dengan kondisi mengenaskan, kemarin.

"Jeki Murib merupakan tokoh penting kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM)," ujar Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema Mayjen Lucky Avianto kepada wartawan, Senin, (7/7/2025).

Selain gereja dan sekolah, lanjut Lucky, pihaknya juga mendapatkan informasi jika Jeki Murib yang diangkat OPM sebagai Wakil Komandan Wilayah (Wandanwil) Kepala Air Titus, juga membakar 2 unit rumah Bupati Puncak, Elvis Tabuni, puskesmas dan Kantor Distrik Omokia.

Lucky memastikan langkah tegas ini dilakukan menyusul serangkaian serangan yang menargetkan pasukan saat hendak menyergap Jeki Murib yang dan kelompoknya di Desa Kulume Distrik Omukia Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah.

“Dalam menghadapi situasi ini, kami menekankan bahwa seluruh tindakan tegas dan terukur oleh Prajurit TNI, dilakukan secara profesional berdasarkan rules of enggagement (ROE) untuk memastikan tindakan sesuai dengan hukum, HAM, etika, dan kebijakan, serta melindungi personel dan warga sipil,” kata Lucky.

Lucky memastikan tidak ada satupun Personil TNI maupun warga sekitar yang terluka dalam kontak senjata antara Pasukan Koops Habema dengan sedikitnya 12 orang Anggota OPM pimpinan Jeki Murib.

“Jeki Murib Alias Papuanus Murib, ditinggal pergi oleh 12 anggotanya seusai terkena tembakan pasukan Koops Habema, dalam kontak senjata yang berlangsung sekitar 10 menit,” lanjut Lucky.

Dari tangan Jeki Murib dan lokasi penyergapan, tutur Peraih Adhi Makayasa 1996 ini, pasukan Koops Habema mengamankan sejumlah barang bukti antara lain busur beserta belasan anak panah, 11 tombak bambu yang ujungnya terdapat lempengan besi tajam, sebuah tas pinggang dan selembar bendera bintang kejora.

Jeki Murib dan kelompoknya sebelumnya telah menebar teror yang disertai pembakaran rumah ibadah (gereja) dan sekolah yang berada di 2 desa di Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah, pada minggu siang (6/7) waktu setempat.

Dari laporan masyarakat setempat, pada Pukul 12.20 WIT, Jeki Murib beserta 12 Anggota OPM bersenjata lengkap, tiba-tiba masuk ke Desa Pinggil dan langsung membakar satu-satunya sekolah dipemukiman mereka.

Perwira siswa (Pasis) terbaik Seskoad 2011 yang meraih penghargaan Vira Jati dan penghargaan Wira Adhi Nugraha oleh Sesko TNI 2019 ini, menyebut jika warga yang seluruhnya merupakan Orang Asli Papua (OAP), langsung melarikan diri kedalam hutan.

Beberapa warga melihat 3 Anggota OPM menenteng senjata api, sementara lainnya bersenjatakan busur panah dan parang (pedang).

Belum puas dengan aksinya, pada Pukul 13.00 WIT, kelompok sparatis tersebut kemudian bergerak menuju Desa Pinapa untuk membakar satu-satunya gereja yang digunakan oleh masyarakat setempat dan desa-desa sekitarnya, salahsatunya Desa Pinggil Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah..

“Sungguh miris, sekolah sebagai sarana untuk mencerdaskan masyarakat Papua dimana tempat belajar mengajar yang sejatinya menjadi fondasi sekaligus pilar utama menciptakan generasi masa depan Papua yang cerdas serta berakhlak baik, dibakar oleh OPM,” lirih Lucky.

Sama halnya dengan Masjid, Pura atau Wihara, Pangkoops Habema, Lucky menyebut Gereja bukan hanya tempat peribadatan semata, namun sejatinya, rumah ibadah adalah pusat peradaban umat yang harus kita jaga dan lestarikan bersama.

Gereja bagi Orang Asi Papua (OAP) adalah ruang suci yang menyentuh segenap aspek kehidupan spiritual, pendidikan, sosial, budaya bahkan politik di tanah Papua. Bukan sekedar tempat berdoa, gereja sejatinya adalah rumah perjuangan pelestarian jatidiri Papua.

“Wajar jika masyarakat dunia khususnya orang papua asli, memandang OPM memang menginginkan kebodohan dan ketertinggalan tetap membelenggu masyarakat Papua, karena mereka tak segan membungihanguskan sekolah dan gereja milik masyarakat Papua,” jelas Lucky.

Peraih penghargaan akademik peserta terbaik TNI AD di PPSA XXIV Lemhanas Tahun 2023 ini memastikan, hanya masalah waktu saja bagi TNI untuk menumpas habis OPM, mengingat besarnya dukungan dan simpati masyarakat khususnya OAP yang mengalir deras kepada Pasukan Koops Habema saat ini.

“Insya Allah, dengan lenyapnya OPM di Bumi Cendrawasih, saudara kita di ufuk timur Indonesia ini dapat segera hidup dengan aman, damai, makmur dan sejahtera. Bersama TNI dan masyarakat Papua, mari kita lawan dan lenyapkan teror terhadap gereja dan umat beragama di tanah Papua tercinta,” pungkasnya.


Khnza Haryati

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama