Pertemuan Mengharukan di Tengah Bakti Sosial Pengobatan Gratis di Desa Kenteng, Kecamatan Sempor

 

Kebumen, TribunCakranews.com // 25 Juli 2025 — Kegiatan bakti sosial pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh organisasi Cinta Anak Negeri bekerja sama dengan Universitas Maranatha Bandung berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025, di Desa Kenteng, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Acara ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, berupa pemeriksaan kesehatan umum, pengobatan, edukasi kesehatan, serta pembagian kacamata gratis bagi warga yang membutuhkan. Tim medis dan relawan dari Cinta Anak Negeri bersinergi dengan pemerintah desa setempat untuk menyukseskan kegiatan ini.

Kepala Desa Kenteng, Bapak Mustolih, yang didampingi oleh Sekretaris Desa, Bapak Kiyardi, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.

“Kegiatan bakti sosial ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki akses memadai terhadap fasilitas kesehatan. Semoga kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi warga,” ujar Bapak Mustolih.

Desa Kenteng sendiri terletak di wilayah perbukitan dan lembah, tepatnya di antara dataran tinggi Pegunungan Serayu Selatan dan dataran rendah Lembah Sungai Kemit. Desa ini berada pada ketinggian 70 hingga 400 meter di atas permukaan laut, dan secara administratif beralamat di Jalan Mertabatan No. 01, sebelah selatan Pemakaman Desa Kenteng.

Pertemuan Tak Terduga di Tengah Kegiatan

Di sela-sela kegiatan pengobatan gratis tersebut, terjadi sebuah momen haru yang menyentuh hati. Salah satu peserta tim bakti sosial, Bapak Arisman Bandung, secara tak terduga bertemu kembali dengan kerabat dekatnya, yakni Mbah Meno dan Mbah Mursiyah, setelah terputus komunikasi selama 16 tahun.

Pertemuan itu berlangsung hangat dan emosional, terlebih setelah diketahui bahwa Kepala Desa Kenteng, Bapak Mustolih, ternyata adalah cicit dari Mbah Mursiyah—kerabat yang selama ini dicarinya.

Menurut pengakuan Bapak Arisman, terakhir kali ia berkunjung ke Desa Kenteng adalah ketika masih muda. Kala itu, ia sering mengantar kakeknya pulang ke desa ini. Namun, sejak Kakeknya meninggal, komunikasi dengan keluarga di desa terputus tanpa kabar.

“Saya tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan keluarga di sini. Rasanya seperti mimpi,” tutur Bapak Arisman dengan penuh haru dan rindu.

Momen pertemuan yang terjadi secara kebetulan namun penuh makna ini menjadi pengingat bahwa kegiatan sosial tidak hanya memberi manfaat fisik berupa pelayanan kesehatan, tetapi juga membuka jalan bagi terjalinnya kembali tali silaturahmi yang telah lama hilang.

Dengan latar kegiatan pengabdian masyarakat, kisah pertemuan ini menjadi pelengkap makna dari pengabdian yang tulus—bukan hanya untuk melayani, tetapi juga untuk menyambung kembali hubungan kemanusiaan dan kekeluargaan. 

(Laporan oleh: Busyet)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama