Namun peristiwa tragis yang tak diduga, terjadi saat kegiatan pesta rakyat dengan pembagian makan gratis, di gerbang sebelah barat Alun-alun Kabupaten Garut, orang-orang berdesakan sehingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, Jum'at (18/7/2025)
Dari peristiwa tersebut Ketua Soulmate Kang Dedi Mulyadi (SKD) Kabupaten Garut, Teh Ade, sapaan akrabnya, menyampaikan dukanya.
"Sampurasun, kami atas nama SKD Kabupaten Garut, turut berduka atas terjadinya musibah di acara pesta rakyat, di garut, setelah pernikahannya A, Maula Akbar Mulyadi Putra, anak dari Bapak Gubernur Jawa Barat, dan Teh Luthfianisa Putri Karlina, Wakil Bupati Garut," ucapnya.
"Semoga yang terkena musibah diberi kekuatan dan ketabahan, juga Almarhum diampuni dosanya dan ditempatkan disisinya, diterima Iman Islamnya oleh Allah SWT," lanjutnya.
"Pati, Bagja, Cilaka" pungkasnya, dengan istilah bahasa sundanya, yang artinya adalah sebuah peribahasa Sunda yang memiliki arti "jodoh, kematian, kebahagiaan, dan kesialan". Frasa ini mengandung makna bahwa segala sesuatu dalam kehidupan, termasuk jodoh, kematian, kebahagiaan, dan kesialan, adalah takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan
(Enjang)
