Simalungun, Tribuncakranews.com – Praktik perjudian jenis togel (toto gelap) semakin merajalela di hampir seluruh wilayah Kabupaten Simalungun. Warga menyatakan keprihatinan dan kekecewaannya atas kondisi ini, yang dinilai semakin terbuka dan tanpa pengawasan serius dari aparat penegak hukum (APH).
Pantauan warga pada Selasa (13/5), aktivitas jual beli kupon togel tidak hanya terjadi secara sembunyi-sembunyi, tetapi sudah terang-terangan di berbagai kecamatan, termasuk Gunung Malela, Siantar, dan Gunung Maligas. Salah satu tokoh yang disebut mendominasi wilayah ini adalah bandar togel berinisial YSF, yang disebut-sebut menguasai sejumlah titik strategis yang dekat dengan kantor-kantor aparat seperti Polsek, Koramil, Kejaksaan, hingga Lapas.
> “Kami benar-benar heran dan bertanya-tanya, kok bisa marak judi togel ini. Sekarang sepertinya malah hampir ada di tiap kecamatan,” ujar seorang warga Serapuh, Kecamatan Gunung Malela.
Budi, warga lainnya, menyoroti lemahnya pengawasan aparat hukum, bahkan mencurigai adanya pembiaran atau perlindungan terhadap para pelaku.
> “Masa anggota (APH) tidak ada yang mantau di situ? Atau memang justru dilindungi mereka?” tambah Rudi, warga lain yang geram dengan kondisi ini.
Warga meminta pimpinan penegak hukum di Kabupaten Simalungun bertindak tegas terhadap semua pelaku perjudian tanpa pandang bulu, termasuk yang diduga dibekingi oknum aparat.
Bandar ISMAL Diduga Kuasai Wilayah Perdagangan dan Sekitarnya
Selain YSF, bandar besar lainnya yang menjadi sorotan adalah ISMAL, yang dikabarkan mengendalikan jaringan togel di sejumlah kecamatan seperti Bandar Masilam dan Perdagangan. Kaki tangan ISMAL, seperti IP alias NNG, disebut masih aktif mengoordinasi jurtul (juru tulis togel) di berbagai titik.
Beberapa nama yang disebut sebagai pelaku aktif di lapangan antara lain:
Em dan RN di Huta V Bandar Tinggi
Marga Sinaga di Huta II Bandar Tinggi
PJI di Huta V Bandar Rejo
MDO di Nagori Lias Baru
AS di Nagori Bandar Gunung
HS, PS, MS, GP, MH, BBO, LMD, dan lainnya di wilayah hukum Polsek Perdagangan.
Diketahui, aktivitas para pelaku ini disebut di bawah kendali oknum aparat berinisial BDI J, dengan omset mencapai ratusan juta rupiah sekali putaran.
Harapan Masyarakat dan Sorotan Media
Masyarakat Simalungun kini berharap aparat kepolisian dan penegak hukum benar-benar membersihkan jaringan perjudian togel yang telah bertahun-tahun merajalela.
> “Kami tak ingin generasi dirusak kegiatan perjudian. Bandar seperti ISMAL harus ditindak tegas. Jangan hanya tangkap pengecer, tapi juga bandar besarnya,” ucap Budi, Minggu (18/5).
Fenomena ini telah menjadi sorotan sejumlah media cetak maupun online, yang berharap aparat di sektor Perdagangan dan wilayah lainnya serius menindak praktik ilegal ini.
Editor: Agus SN - TribunCakranews
Reporter: S Hadi Purba