Keputusan ini diambil setelah tim investigasi internal LSM SAB yang diturunkan ke lapangan tidak menemukan bukti yang cukup untuk mendukung dugaan tersebut. Ketua LSM SAB, Andi Prasetyo, menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip kehati-hatian dan objektivitas.
“Kami telah melakukan investigasi langsung ke lokasi yang dilaporkan sebagai tempat penimbunan solar bersubsidi. Namun, hasilnya tidak menunjukkan adanya bukti pelanggaran. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk tidak jadi melanjutkan proses pelaporan terhadap oknum yang bersangkutan,” ujar Andi dalam keterangan persnya.
Namun demikian, LSM SAB menyampaikan keprihatinan mendalam atas penangkapan seorang jurnalis oleh aparat Polres Blora saat tengah melakukan peliputan investigatif terkait kasus ini. Menurut Andi, tindakan tersebut mencederai kebebasan pers dan melemahkan upaya pengawasan publik terhadap potensi penyalahgunaan wewenang.
“Kami menilai penangkapan wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik adalah bentuk ketidakadilan. Justru pelaku utama yang diduga terlibat dalam praktik ilegal belum tersentuh oleh hukum,” tambahnya.
LSM SAB menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal isu-isu publik secara profesional dan terbuka, serta mendorong penegakan hukum yang adil, transparan, dan akuntabel bagi semua pihak tanpa pandang bulu.
Reporter: Andriyanto
