Jembatan Saparantu Mekarmukti Bersipat Sementara Dan Akan Dibuat Permanen

Garut, Tribuncakranews.com // Jembatan penghubung Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti, dengan Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang. Pada hari Sabtu (29/3/2025) terlihat Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, beserta rombongannya mengunjungi jembatan tersebut. Hal ini dalam kunjungan kerjanya, ke sebelah selatan Kabupaten Garut.

Abdusy Syakur Amin, menerangkan bahwa jembatan tersebut merupakan hasil dari salah satu organisasi masyarakat yang ingin membantu untuk memberikan ruang-ruang transportasi bagi dua desa tadi. Lalu memaparkan bahwa jembatan yang dibangun bersifat jembatan darurat, atas hal tersebut jembatan akan dibuat permanen sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Cuman karena mungkin sifatnya darurat kita ingin dipermanenkan, tapi kita lihat juga strukturnya, melihat kondisinya, dan lain-lainnya, termasuk juga pembiayaannya, kelihatannya mungkin tidak sekarang ya Pak Sekda ya, cuman ini jadi pertimbangan di (yang akan datang). 

Kita ingin membuat jembatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kalau gini kan susah kalau ada yang sakit ditandu itu rasa repot gitu ya, tapi ini sebagai jalur darurat ini lumayan daripada harus ke bawah, ini barangkali jadi informasi buat kita semua untuk rencana ke depan," ucapnya.

Sebelumnya Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, melakukan kunjungan ke Kecamatan Pakenjeng, terhadap lokasi relokasi bangunan penyintas bencana tanah bergerak, dan juga dalam kunjungan kerjanya meninjau 2 titik pembangunan jembatan.

Yakni pembangunan Jembatan Cipicung, yang berlokasi di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, yang sebelumnya terkena longsor sehingga sempat tidak bisa dilalui oleh masyarakat.

Ia mengatakan berkat respon dari semua pihak, jembatan tersebut bisa langsung diperbaiki, meski bisa dikatakan sebagai jembatan "darurat".

Lalu mengunjungi lokasi relokasi bagi penyitas bencana tanah bergerak, di wilayah Kecamatan Pakenjeng. Dalam kesempatannya ia meyakinkan bahwa lokasi yang dipilih betul-betul dimintai oleh masyarakat penyitas bencana.

"Tadi saya lihat kondisi keliatannya memang terlalu jauh ya, cuman kalau masyarakat mau, ya udah nggak apa-apa, saya titip juga dijaga sama-sama diawasi supaya kerjaannya sesuai dengan harapan kita, supaya betah, sehingga mereka bisa menghilangkan trauma bencananya dan bisa bekerja seperti biasanya," tandasnya.

(Enjang)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama