Sesuai intruksi Persiden Nomor 1 Tahun 2025 bahwa peringatan HJG kali ini dilaksanakan secara sederhana. Dalam sambutannya Barnas Adjidin, menegaskan bahwa meski perayaan berlangsung tanpa kemegahan seremonial, makan peringatan ini tetap mendalam bagi masyarakat Garut, selain rasa syukur mendalam pentingnya menjadikan momentum ini sebagai refleksi atas perjalanan panjang Kabupaten Garut.
"Momentum bersejarah ini bukan untuk sekadar mengingat angka 212 tahun, melainkan cerminan dari sebuah perjalanan panjang, perjuangan pembangunan dan kebersamaan. Garut kaya akan sejarah, budaya, dan sumber daya, serta telah melahirkan generasi-generasi tangguh yang terus berkontribusi bagi kemajuan daerah," paparnya.
*Tantangan Pembangunan Kabupaten Garut*
Sejak berdiri lebih dari dua abad lalu, Kabupaten Garut telah mengalami perkembangan pesat di berbagai sektor. Namun, Barnas mengingatkan bahwa 134 penghargaan yang diraih Kabupaten Garut sepanjang 2024 tidak cukup jika masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Ia menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi, seperti tingginya angka pengangguran terbuka yang mencapai lebih dari 128 ribu jiwa, serta jumlah penduduk miskin yang masih berkisar 250 ribu jiwa. Selain itu, rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menjadi tantangan yang perlu segera diatasi.
Sebagai Pj Bupati Garut selama lebih dari satu tahun, Barnas menegaskan komitmennya dalam menjamin kelangsungan pemerintahan, memastikan pencapaian target pembangunan, serta menjamin penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang telah berlangsung lancar dan damai.
"Penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten Garut telah berlangsung lancar, aman, tertib, dan damai. Sehingga Kabupaten Garut akan memiliki bupati dan wakil bupati baru untuk 5 tahun yang akan datang," tuturnya.
*Harapan untuk Masa Depan Garut*
Menjelang akhir masa tugasnya, Barnas menyampaikan harapannya agar Kabupaten Garut terus berkembang menjadi wilayah yang unggul dan inovatif, serta mampu menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga gotong royong dan kebersamaan dalam membangun daerah.
"Garut harus memiliki jati diri dalam melestarikan budaya. Garut harus menyemai keharmonisan dan kedamaian, dan Garut harus sejahtera untuk diwariskan kepada anak cucu kita," tandasnya.
“Garut harus memiliki jati diri dalam melestarikan budaya, menyemai keharmonisan dan kedamaian, serta menjadi daerah yang sejahtera untuk diwariskan kepada anak cucu kita,” pungkasnya.
Penyelenggaraan upacara tahun ini dilaksanakan secara hybrid. Seluruh SKPD termasuk kecamatan mengikuti melalui _zoom meeting_ yang disiarkan langsung melalui live streaming Youtube Garutkab TV. Usai acara Pj. Bupati Garut melakukan pemotongan tumpeng bersama para pejabat yang hadir di Ruang Pamengkang.
(Enjang)