BANDUNG, TRIBUNCAKRANEWS.COM -Paguyuban Paku Sunda mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Biro Kesra Provinsi Jawa Barat yang dinilai tidak transparan dan cenderung menghindar dalam memberikan penjelasan terkait program Dinas Luar Negeri English For Ulama (EFU) tahun anggaran 2023.
Program yang diduga merugikan negara dan menyisakan tanda tanya besar mengenai penggunaan anggaran tersebut, tidak mendapatkan respons yang memadai dari instansi terkait meskipun telah dilayangkan beberapa surat permohonan audensi.
Pada 9 Desember 2024, Paguyuban Paku Sunda mengirimkan surat audensi kepada PJ Gubernur Jawa Barat, yang kemudian disusul dengan surat kedua pada 9 Januari 2025 yang ditujukan kepada Biro Kesra. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya pada 18 Februari 2025, DPP Paguyuban Paku Sunda mendatangi Kantor Provinsi Jawa Barat untuk menindaklanjuti permohonan audensi tersebut.
Namun, alih-alih mendapatkan jawaban yang diharapkan, mereka justru hanya diterima oleh staf Biro Kesra yang terkesan saling lempar dan tidak memberikan konfirmasi jelas.
Staf Biro Kesra yang ditemui menyampaikan bahwa permohonan audensi masih menunggu disposisi dari Kabag Kesra yang sedang melakukan kunjungan kerja.
Bahkan, mereka mengaku tidak bisa memberikan kepastian lebih lanjut karena yang berhak memberikan penjelasan adalah pihak yang bernama Anton dan Sopian.
Hal ini semakin memperburuk citra Biro Kesra di mata Paguyuban Paku Sunda, yang merasa diperlakukan tidak hormat.
Ketua Umum Paguyuban Paku Sunda, Gani AR, melontarkan kritik keras atas perlakuan ini.
Menurutnya, Biro Kesra sebagai institusi tertinggi di Jawa Barat seharusnya lebih responsif terhadap masalah yang menyangkut transparansi penggunaan anggaran negara.
"Ini adalah institusi tertinggi di Jawa Barat, tapi seolah-olah mengabaikan hal penting yang menyangkut transparansi publik tentang dugaan penyalahgunaan uang negara," tegas Gani.
Gani juga menambahkan bahwa, dengan membawa nama lembaga, mereka merasa seolah-olah diabaikan dan dipermainkan. Oleh karena itu, jika tidak ada jawaban yang memadai, Paguyuban Paku Sunda berencana untuk melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap ketidaktransparanan dan ketidakjelasan yang ditunjukkan oleh Biro Kesra.
"Kami akan datang lagi ke sini, dan jika masih dilempar sana sini tanpa ada jawaban pasti, kami tidak segan-segan untuk menggelar aksi penyampaian publik di muka umum maupun pelaporan ke Kajati," tutup Gani dengan tegas.
(Red/Kamsi)