Belum Dapat Bantuan Pasca Bencana, Satu Keluarga di Caringin Garut Tidur di Emperan Tetangga

Garut, Tribuncakranews.com – Satu keluarga atas nama Wawan, warga RT 01 RW 03 Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga kini masih belum mendapatkan bantuan pasca bencana pergeseran tanah. Akibat rumahnya yang rusak berat, Wawan bersama keluarganya harus tidur di emperan rumah tetangga dengan fasilitas seadanya.

Wawan merupakan salah satu dari 36 korban bencana pergeseran tanah yang terjadi dua bulan lalu. Rumahnya termasuk dalam kategori rusak berat dan mendesak untuk mendapatkan bantuan. Namun, hingga kini, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Garut belum juga tiba.

Kepala Desa Caringin, Deni Karsono, membenarkan kondisi tersebut. "Pak Wawan adalah salah satu korban yang rumahnya rusak berat akibat pergeseran tanah. Kami sudah menawarkan relokasi sementara ke tempat yang lebih layak, tetapi beliau menolak," ujar Deni saat dihubungi melalui telepon pada Minggu sore (12/1/2025).

Menurut Deni, ada 37 rumah warga yang terdampak bencana ini. Tiga di antaranya mengalami kerusakan sangat berat, termasuk rumah milik Wawan. "Kami langsung melaporkan kejadian ini ke UPT kecamatan, BPBD, dan Dinas PUPR bidang Perkim Kabupaten Garut. Namun, hingga saat ini belum ada bantuan yang diterima," ungkapnya sambil menunjukkan bukti laporan yang telah dibuat.

Deni menjelaskan, musyawarah untuk merelokasi warga terdampak sebenarnya sudah dilakukan. Sebagian besar warga setuju untuk direlokasi, tetapi pelaksanaannya terkendala anggaran. "Kami sangat berharap pemerintah daerah segera merealisasikan anggaran untuk membantu warga terdampak, terutama mereka yang rumahnya rusak berat," harapnya.

Selain kerusakan rumah, bencana pergeseran tanah ini juga menyebabkan kerusakan di beberapa titik jalan kabupaten dan jembatan. Hingga kini, perbaikan infrastruktur tersebut juga belum mendapat perhatian serius.

Deni menambahkan bahwa pemerintah kabupaten menjanjikan bantuan baru akan direalisasikan tahun depan. Namun, keterlambatan ini sangat memengaruhi kehidupan warga terdampak, khususnya mereka yang tidak memiliki tempat tinggal layak seperti Wawan dan keluarganya.

"Kami bersama warga berharap agar usulan perbaikan dan relokasi ini menjadi prioritas pemerintah daerah tahun ini," tutup Deni.

Hendy

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama