GUNUNGKIDUL, TRIBUNCAKRANEWS.COM -Warga masyarakat Kalurahan Natah Kapanewon Nglipar Kabupaten Gunungkidul memprotes keras hasil seleksi pengisian pamong Kamituwo yang dilaksanakan pada Hari Jumat Tanggal 27 September 2024 kemarin di Balai Kalurahan Natah yang terletak di Jalan Nglipar-Ngawen Km 09, Natah, Nglipar Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga menilai dari awal dalam proses tersebut sudah cacat hukum dan tidak transparan serta ditambah adanya dugaan praktik pungli yang dilakukan oleh salah satu oknum.
Guna memaksimalkan peran kontrol sosial dan mencari kebenaran terkait informasi tersebut, tim media Tribuncakranews mendatangi Balai Kalurahan Natah pada Hari Jumat Tanggal 11 Oktober 2024 sekira Pukul 13.00 WIB untuk menemui panitia seleksi ataupun pamong Kalurahan Natah. Sebelum masuk ke Balai Kalurahan Natah, wartawan Tribuncakranews mewawancarai salah satu warga yang bernama Surahman.
Dari keterangan Surahman jelas disebutkan jika pihak BamusKal Kalurahan Natah tidak dilibatkan dalam proses dari awal hingga akhir, menurut warga itu sudah cacat hukum karena BamusKal adalah perwakilan warga.
"Menurut saya proses seleksi pamong Kamituwo sudah cacat hukum, karena dari awal hingga akhir tidak melibatkan pihak BamusKal, padahal BamusKal adalah perwakilan warga, oleh sebab itu kami sangat yakin proses seleksi pengisian pamong ini sangat tidak transparan," jelas Surahman.
Surahman juga menyebut jika ada dugaan praktik pungli yang dilakukan oleh salah satu oknum kepada salah satu calon peserta seleksi yang kebetulan yang bersangkutan kalah, untuk jumlah dugaan pungli sejumlah 35 juta dan transaksi dengan cara di tranfer.
"Kami juga yakin ada praktik politik uang atau pungli dalam proses seleksi pamong tersebut, karena untuk calon yang kalah saja di mintai uang sejumlah 35 juta oleh oknum dengan cara tranfer. Walaupun saat ini uang tersebut sudah dikembalikan. Tapi kami yakin ada permainan politik uang dalam proses tersebut, lha wong yang kalah saja diminta kok, apalagi yang menang," tegas Surahman.
Diakhir keterangannya Surahman berharap kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk menunda pelantikan Pamong Kamituwo yang rencana akan dilaksanakan pada Senin besok tanggal 14 Oktober 2024, karena masih menjadi polemik di warga masyarakat Kalurahan Natah.
"Kami berharap pelantikan ditunda, karena ini masih ada polemik, semoga Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendengar aspirasi kami dan mau membuka dengan terang benderang polemik terkait pengisian pamong Kamituwo di Kalurahan Natah," tutup Surahman.
Disisi lain, Kasi Ulu-Ulu Kalurahan Natah yang juga menjadi panitia dalam seleksi pengisian pamong Kamituwo saat di konfirmasi wartawan tribuncakranews di Balai Kalurahan Natah terkait polemik tersebut menyangkal dan menjawab tidak tahu menahu permasalahan pengisian pamong, Ulu - Ulu menyebut jika dirinya hanya mengajukan calon ke tim penguji.
"Terkait hal tersebut saya tidak tahu, yang penting tugas saya hanya menyampaikan calon peserta seleksi ke tim penguji," pungkanya.
Tunggu investigasi lanjut media Tribuncakranews.com yang akan menemui calon yang kalah dan yang menang serta anggota BamusKal Kalurahan Natah untuk menggali informasi detail. (AGS/TIM)