Tribuncakranews.com, CIMAHI – Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Awards (Chima) 2024 kembali digelar dengan menampilkan beragam inovasi.
Kegiatan ini bertujuan mendorong jajaran perangkat daerah untuk berpartisipasi dalam kompetisi guna meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Chima Awards 2024 mengusung tema "Berinovasi, Bermartabat, Wujudkan Cimahi Campernik" dan dipimpin langsung oleh Pj. Wali Kota Cimahi, Dr. Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc. Acara berlangsung di Ballroom MPP Kota Cimahi, Jalan Aruman, pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Terdapat sejumlah kategori dalam kompetisi ini, mulai dari jajaran pemerintahan di Pemkot Cimahi hingga kategori untuk masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Cimahi, Dr. Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc., menyampaikan, "Ada dua hal yang patut kita perhatikan dalam menghadapi perkembangan cepat dari digitalisasi.
Pertama, pendekatan yang digital adalah sesuatu yang serba cepat; kedua, adanya tekanan internal."
"Saya melihat beberapa karya kita sungguh luar biasa, di mana beberapa produk telah mendunia dan banyak penghargaan yang telah kita peroleh," tambahnya.
Dicky Saromi juga mengucapkan terima kasih kepada para inovator yang berpartisipasi pada tahun 2024.
Ia mengharapkan agar mereka dapat meluangkan waktu untuk bimbingan, dan menyebut mereka sebagai pahlawan pejuang untuk menjadikan Cimahi sebagai kota inovatif.
"Di tahun 2024 ini, kita akan menghasilkan beberapa inovasi baru yang saya yakin akan bermanfaat bagi kita semua.
Sebagai Pj. Wali Kota Cimahi, apa yang kita lakukan adalah tuntutan untuk menjawab tekanan internal.
Kejuaraan dan penghargaan hanyalah reward di akhir, bukan tujuan utama kita," tegasnya.
Pemerintah Kota Cimahi menekankan pentingnya inovasi sebagai respons terhadap dua faktor utama: fenomena global worksis dan tekanan internal.
Fenomena global worksis menggambarkan percepatan digitalisasi yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, sementara tekanan internal menuntut adanya inovasi untuk mencapai keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dicky Saromi menyatakan, "Kota Cimahi adalah kota produsen yang tidak memiliki sumber daya alam melimpah, sehingga inovasi menjadi keharusan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik."
Ia menekankan perlunya program-program yang dapat menciptakan iklim usaha yang mendukung masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa minimal 5% penduduk Cimahi harus terlibat dalam lapangan usaha untuk mencapai keberhasilan ekonomi yang setara dengan negara-negara seperti Singapura dan Jepang.
Tanpa adanya peluang kerja yang memadai, lulusan angkatan kerja akan sulit berkontribusi secara produktif.
Contoh keberhasilan lokal juga disoroti, seperti produk dari Melong yang digunakan dalam MotoGP Mandalika.
Inovasi dalam pengolahan air drainase menjadi air untuk taman di rumah susun Leuwigajah juga merupakan pencapaian yang patut dibanggakan.
Harapan besar disampaikan agar semua inovasi ini dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mendukung cita-cita menjadikan Cimahi sebagai kota yang lebih maju dan berdaya saing.
(Gani)