Diduga Ada Proyek Siluman di Area Wisata Pantai Glagah, Tanpa Papan Nama dan Direksi Keet

Kulonprogo, TribunCakranews.Com-Pelaksanaan pengerjaan proyek pembangunan puluhan kios di Area Wisata Pantai Glagah yang masuk wilayah Kapanewon Temon Kulonprogo mengindahkan azas transparansi dan patut diduga melanggar Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, pasalnya dalam pelaksanaannya yang sudah 2 Minggu lebih, di lokasi tidak di pasang papan nama proyek. Bahkan di lokasi juga tidak ditemukan kantor direksi keet.

Pantauan wartawan Tribuncakranews.com di lokasi pada Hari Senin Tanggal 5 Agustus 2024 sekira Pukul 11.00 WIB tidak ditemukan papan nama proyek serta para pekerja hanya sedikit yang mengenakan APD. Ngadiran selaku mandor dalam pelaksanaan proyek tersebut saat dikonfirmasi membenarkan jika papan nama proyek tidak ada, menurut Ngadiran baru dalam proses dan akan diantar hari besoknya. Ngadiran juga menjelaskan jika proyek tersebut sudah berjalan selama 2 Minggu.

"Memang iya belum ada papan nama proyek, baru dibuat, rencana besok diantar trus dipasang, kan proyek ini baru 2 Minggu berjalan," terang Mandor Ngadiran.


Dihari berikutnya, Selasa Tanggal 6 Agustus 2024 sekira Pukul 10.00 WIB, kembali tim investigasi Tribuncakranews.com bersama 2 media lain kembali memantau pelaksanaan proyek yang sesuai Laman Resmi LPSE Kabupaten Kulonprogo merupakan proyek dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo dengan anggaran sebesar Rp. 1.798.362.240,- yang dikerjakan oleh CV. Krisna Adhitama yang beralamatkan di Nglotak, Kaliagung, Sentolo. Namun belum juga ada pemasangan papan nama proyek serta pekerja hampir 80% tidak mengenakan APD, serta Kantor Direksi Keet juga tidak ada.


Tim kemudian mengkonfirmasi pelaksana proyek bernama Odi, dijelaskan pula oleh Odi jika papan nama proyek baru dalam proses, dan segera akan dipasang. Untuk direksi keet maupun APD, Odi tidak memberikan penjelasan.

"Maaf, untuk papan nama proyek besok segera dipasang," jelas Odi.

Sungguh sangat memprihatinkan, pelaksanaan proyek yang dibiayai oleh negara dari hasil rakyat membayar pajak malah terkesan tidak transparan, terbukti sudah 2 Minggu berjalan dan 2 hari dipantau awak media tidak juga dipasang papan nama proyek. Yang lebih perlu dipertanyakan, apakah proyek tersebut tidak ada pengawasan dari Dinas terkait, sebab dalam 2 hari pantauan tim media di lokasi tidak ada personil dari konsultasi pengawas. Tunggu investigasi berikutnya. (TIM)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama