Sebanyak 24 perwira Polrestabes Semarang bersama 17 Polsek jajaran diturunkan ke berbagai sekolah negeri maupun swasta. Beberapa di antaranya meliputi SMAN 8, 10, 13, 14, serta SMKN 1 hingga 11. Selain itu, sejumlah sekolah swasta seperti SMA Sultan Agung, SMA Kesatrian 1, SMA Walisongo, SMK 17 Agustus, hingga SMK Swadaya Semarang juga turut menjadi sasaran kegiatan pembinaan.
Kasihumas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setiyo Budi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya rutinitas, tetapi juga bentuk perhatian Polri terhadap generasi muda. Dalam arahannya, ia mengingatkan agar para pelajar tidak mudah terprovokasi oleh isu maupun informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Demonstrasi memang sah dalam demokrasi. Namun, pelajar sebaiknya tidak ikut serta karena tugas utama mereka adalah menuntut ilmu. Status mereka yang masih di bawah umur perlu mendapatkan bimbingan dan perlindungan,” tegas Kompol Agung.
Ia juga menekankan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, banyak informasi menyesatkan (hoax) yang beredar dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa jika tidak disaring dengan baik.
Melalui kegiatan ini, Polrestabes Semarang berharap dapat membangun sinergi dengan pihak sekolah dan orang tua untuk menanamkan nilai kedisiplinan, cinta damai, serta tanggung jawab kepada para pelajar. Harapannya, generasi muda Semarang tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, dan mampu menjaga keharmonisan di tengah masyarakat.
“Semarang adalah rumah kita bersama. Mari kita jaga kota ini tetap damai, aman, dan rukun dalam keberagaman,” pungkas Kompol Agung.
Khnza Haryati
