Semarang, TribunCakranews.com // 4 Juli 2025 — Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pasca peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) bersama Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Rakyat Anti Madat (DPD GERAM) Jawa Tengah menggelar Pelatihan Penggiat Anti Narkoba selama dua hari, 3–4 Juli 2025.
Pelatihan yang berlangsung di Ruang Rapat Bharadaksa, Lantai 3, Kantor BNNP Jawa Tengah ini diikuti oleh 49 pengurus GERAM dari seluruh kabupaten/kota. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya akselerasi program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberantasan penyakit masyarakat, terutama narkotika.
Kegiatan ini bertujuan mencetak penggiat P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang mampu menjadi ujung tombak perubahan sosial di tengah masyarakat. Materi pelatihan disusun secara komprehensif dan berbasis juknis resmi dari BNN RI, agar para peserta siap terjun langsung di wilayah masing-masing.
Dalam sambutan penutupannya, Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., mengapresiasi antusiasme peserta serta menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah panggilan pengabdian. “Kini status Anda telah berubah menjadi penggiat P4GN. Anda adalah penyuluh, pendamping, penjaring, penggalang keberanian masyarakat, dan fasilitator perubahan sosial. Mari bangun rencana aksi nyata di daerah masing-masing,” tegasnya.
Jenderal bintang satu ini juga menegaskan bahwa dalam kegiatan ini tercermin filosofi sinergi dan kolaborasi yang menjadi kunci dari gerakan P4GN bersama. “Mari kita jaga semangat ini. Kita nyalakan obor perjuangan melawan narkoba dari lingkungan kita masing-masing. Kita satukan langkah dan tekad untuk menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba,” pungkasnya.
Ketua DPD GERAM Jateng, Havid Sungkar, menyampaikan bahwa pelatihan ini penting untuk memperkuat kompetensi pengurus dalam menghadapi tantangan nyata di masyarakat. “Kami belajar banyak tentang pedoman dan strategi P4GN yang bisa langsung diterapkan. Harapannya, akan ada kegiatan rutin serupa di daerah untuk terus mengasah pemahaman dan tindakan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Abdul Jalil, Ketua DPC GERAM Kabupaten Blora, menyebut pelatihan ini sangat membuka wawasan. “Saya merasa memiliki bekal kuat untuk turun langsung ke masyarakat. Jangan biarkan generasi muda kita kehilangan masa depan karena narkoba,” ujarnya penuh semangat.
Selama dua hari pelatihan, para peserta dibekali beragam materi strategis yang dirancang untuk membentuk kompetensi sebagai penggiat P4GN. Pada hari pertama, peserta mempelajari metode pencegahan berbasis komunitas yang menekankan pentingnya deteksi dini dan pendekatan edukatif di lingkungan sosial. Materi dilanjutkan dengan aspek hukum dalam P4GN yang mencakup pemahaman kerangka regulasi serta peran masyarakat dalam pelaporan dan penindakan kasus narkoba.
Peserta juga mendapatkan pengenalan mengenai adiksi, proses pemulihan, dan pentingnya peran dukungan lingkungan dalam rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. Di akhir hari pertama, para peserta diperkuat dengan materi literasi digital dan strategi komunikasi publik agar mampu menyampaikan pesan anti-narkoba secara kreatif serta menjangkau generasi muda melalui platform digital.
Pada hari kedua, peserta mendapatkan penjelasan mengenai kebijakan strategis nasional dalam P4GN serta pentingnya penguatan karakter penggiat sebagai agen perubahan sosial yang tangguh. Materi berikutnya mendorong peserta untuk menyusun rencana aksi nyata di wilayah masing-masing melalui program-program lokal yang adaptif dan kolaboratif. Pelatihan ditutup dengan sesi microteaching, di mana para peserta melakukan simulasi penyuluhan dan praktik penyampaian materi secara langsung sebagai bekal dalam menghadapi tantangan lapangan.
Dengan pelatihan ini, BNNP Jawa Tengah berharap para penggiat GERAM menjadi mitra strategis dalam mewujudkan Indonesia Bersinar—bebas dari narkoba. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung agenda nasional pembangunan manusia berkualitas dan menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap ancaman narkoba.
Khnza