Diduga Gunakan Besi Non-SNI, Proyek Jalan Kauman Lor–Semowo di Semarang Disorot

 

Kabupaten Semarang, TribunCakranews.com –Proyek peningkatan jalan Kauman Lor–Semowo (No. Ruas 63) yang berlokasi di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, kini menjadi sorotan publik. 

Berdasarkan pantauan tim kontrol sosial pada Kamis (9 Oktober 2025), proyek dengan nilai kontrak Rp1,4 miliar ini telah memasuki tahap akhir pengerjaan, namun ditemukan indikasi penggunaan material yang tidak sesuai standar.

Proyek tersebut dilaksanakan oleh CV. Hasta Karya selaku penyedia jasa, dengan pengawasan dari PT. Galaxy Bima Sakti, dan didanai dari APBD Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2025 di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang.

Nomor kontrak proyek tercatat 027/26/SP/BM-PB/K/DPU/2025, dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender.

Saat awak media melakukan peninjauan, di lokasi proyek ditemukan tumpukan sisa bahan besi yang diduga digunakan dalam pengecoran jalan. Dari hasil pengamatan visual, sebagian besar besi yang digunakan tampak tidak memiliki tanda standar SNI, bahkan terdapat campuran besi polos yang secara teknis tidak direkomendasikan untuk pekerjaan struktur beton jalan.

M Soleh Ketua Investigasi Lembaga GNP Tipikor DPW Jateng yang turut meninjau lokasi mengatakan:

“Kalau tulangan jalan menggunakan besi polos tanpa standar SNI, itu berisiko terhadap kekuatan ikatan beton. Besi ulir digunakan justru untuk memastikan cengkeraman yang kuat antara tulangan dan beton,” ujarnya.

Penggunaan material non-SNI berpotensi menurunkan kualitas dan umur teknis konstruksi jalan, terutama pada proyek yang dibiayai dengan uang negara. 

Oleh sebab itu, publik berharap Dinas PU segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap spesifikasi material yang digunakan.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak CV. Hasta Karya maupun konsultan supervisi PT. Galaxy Bima Sakti belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan penggunaan besi non-SNI tersebut.

Tim media juga masih berupaya meminta klarifikasi kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang untuk mengetahui langkah pengawasan yang dilakukan terhadap proyek ini.

Proyek peningkatan jalan ini sejatinya diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah desa di Kecamatan Pabelan. 

Namun jika benar penggunaan material tidak sesuai standar, maka kualitas hasil pekerjaan patut dipertanyakan dan dikhawatirkan tidak bertahan lama. Wily (*)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama